RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Seorang pendeta di Amerika Serikat, Gerald Glenn, meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19, Sabtu (11/4/2020) waktu setempat.
Kematian Glenn ini mengejutkan banyak pihak, lantaran sekira sebulan lalu dia sempat mengeluarkan pernyataan 'Tuhan lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini'.
Namun ternyata, klaim tersebut tak bisa mengubah takdir yang telah digariskan Sang Pencipta kepada Glenn.
Dialihbahasakan dari Mirror.co.uk, Senin (13/4/2020), Glenn meninggal dunia selang beberapa hari setelah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sebelum didiagnonis terjangkit virus corona, Glenn bahkan sempat berpidato di hadapaan jemaah Gereja New Deliverance Evangelistic, Richmond, Virginia.
Dalam pidatonya, laki-laki itu mengingatkan kepada jemaat pentingnya untuk tidak berkerumun saat pandemi. Sebab, negara AS telah melarang pertemuan 10 orang atau lebih 24 jam kemudian.
Mar-Gerie Crawley, putri Glenn kepada stasiun televisi lokal WVTVR menceritakan kronologi ayahnya sebelum meninggal dunia.
Crawly mengatakan, Glenn sempat menderita divertikulitis yang disebut bukan hal aneh bagi orang yang menderita demam.
Namun, tak lama kondisi kesehatan Glenn memburuk hingga harus menggunakan ventilator di rumah sakit, Minggu (5/4). Glenn meningal dunia setelah menjalani perawatan intensif pada Sabtu (11/4).
"Mereka (dokter) melakukan tes Covid-19 padanya (Glenn) dan kami mendapatkan hari itu hasilnya positif," ujar Crawley.
Melihat kejadian yang menimpa ayahnya, Crawley memberikan pesan kepada khalayak untuk tetap berada di rumah demi menghindari penularan virus corona.
"Ini menjadi sangat nyata bagimu. Aku hanya memohon kepada orang-orang untuk memahami keparahan dan keseriusan ini, karena orang-orang mengatakan ini bukan hanya tentang kita, ini tentang semua orang di sekitar kita," imbuhnya.
Diketahui kekinian, istri Glenn, Marcentia juga dinyatakan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Hingga Senin (13/4), Amerika Serikat menjadi negara yang mencatat kasus kematian tertinggi di dunia akibat virus corona.
Negara adidaya tersebut melaporkan sebanyak 560.402 kasus positif Covid-19 dengan jumlah 22.105 kematian dan 32.6324 orang pasien dinyatakan sembuh.
<This is beyond heavy. My one and only pastor, Bishop Gerald O. Glenn, Sr. ???????? pic.twitter.com/n5mBIT2hsS
— Camille E. Preston, M.Div., M.A. (@MissCamille92) April 12, 2020