RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Meninggalnya dr Ratih Purwarini menyisakan kisah sedih bagi keluarganya. Ayah mendiang dr Ratih bahkan mengaku menyesal telah menyekolahkan anaknya di kedokteran.
Ratih yang menjadi Direktur RS Duta Indah Jakarta Utara sekaligus IDI Jakarta Timur ini telah terkonfirmasi meninggal karena terjangkit virus corona covid-19.
Kematian dokter Ratih Purwarini juga diliput oleh media internasional.
Disadur dari Reuters, Jumat (10/4/2020), Bambang Purnomo, ayah Ratih yang berusia 72 tahun mengaku menyesal telah meminta putrinya kuliah di kedokteran.
“Saya menyesal memintanya pergi ke sekolah kedokteran. Aku sejujurnya masih menangis setiap kali aku memikirkannya," kata Bambang, sedih.
Kesedihan juga dirasakan putra Ratih, Firos. Hanya Firos yang menyaksikan peti mati ibundanya yang dibungkus plastik masuk ke dalam liang lahat.
Ia berdiri sendirian di dekat gundukan tanah dan memakai masker. Firos mengumandangkan azan dan berdoa untuk sang ibu.
Sementara anggota keluarga lainnya, diinstruksikan untuk menjaga jarak yang aman, menyaksikan proses pemakaman dari kejauhan.
Padahal dua minggu sebelumnya, Ratih dan keluarga sempat berencana pergi liburan ke Bandung.
Sekarang, Ratih menjadi salah satu dari 26 dokter Indonesia yang terbunuh oleh Covid-19.
Reuters juga menyoroti banyaknya kematian tenaga medis di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat 26 dokter dan sembilan perawat di Indonesia telah meninggal akibat virus mematikan tersebut.
Dibandingkan Italia, di mana infeksi virus mendekati 140.000, 96 dokter telah meninggal. Sementara negara tetangga, Malaysia bahkan tidak ada tenaga medis yang meninggal di antara 4.119 kasus.
Sementara Indonesia, pasien positif corona terus bertambah sampai 3.293 orang, pada Kamis (9/4/2020). Jumlahnya bertambah 337 orang dari hari sebelumnya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan ada 252 pasien sembuh dan 280 orang meninggal dunia.