RIAUMANDIRI.ID - Peneliti berhasil membuat virus corona (SARS-CoV-2) bisa 'bernyanyi'. Peneliti membuat alunan musik instrumental dengan menerjemahkan struktur protein runcing (spike protein) yang mengelilingi permukaan virus.
Alunan musik itu bisa didengarkan di salah satu klip yang diunggah di aplikasi soundcloud https://soundcloud.com/user-275864738/viral-counterpoint-of-the-coronavirus-spike-protein-2019-ncov.
Instrumen berupa lonceng, petikan gitar, dan tiupan seruling mewakili berbagai aspek dari spike protein yang berada di permukaan virus. Spike protein ini membantu virus dapat menempel ke reseptor makhluk hidup lain.
Seperti semua protein, spike terbuat dari kombinasi asam amino. Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat (AS) menggunakan teknik baru yang disebut sonifikasi untuk membuat virus dapat bernyanyi.
Peneliti memberikan masing-masing asam amino sebuah catatan unik dalam skala musik, mengubah seluruh protein menjadi skor musik.
Dalam kehidupan nyata, asam amino ini cenderung berbentuk meliuk menjadi heliks atau membentang menjadi lembaran. Peneliti menangkap fitur-fitur ini dengan mengubah durasi dan volume catatan. Getaran molekuler karena panas juga mendapatkan musik sendiri.
Alasan di Balik Buat Virus Bernyanyi
Dengan membuat virus 'bernyanyi', peneliti mengatakan bisa menemukan situs (site) pada protein yang memungkinkan antibodi atau obat-obatan bisa menargetkan kelemahan virus dengan mencari deretan nada musik yang sesuai dengan site ini.
Peneliti yakin metode ini lebih cepat daripada metode konvensional yang digunakan untuk mempelajari protein, seperti pemodelan molekul. Mereka menambahkan nantinya dapat menemukan site yang bisa mencegah virus menginfeksi sel.