RIAUMANDIRI.ID, New York – Korban meninggal akibat infeksi virus corona di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS) bertambah 594 orang, sehingga terdapat 4.159 korban tewas akibat pandemi Covid-19 hingga Minggu (5/4/2020).
Pada hari sebelumnya, korban tewas di New York sejumlah 3.565. Angka 594 kematian ini menunjukkan sedikit penurunan untuk pertama kalinya dibanding hari-hari sebelumnya.
Pada Sabtu (4/4) New York mencatat 630 kematian dalam 24 jam. Tetapi, kepada wartawan Gubernur Andrew Cuomo mengatakan masih terlalu dini untuk merayakan penurunan angka kematian ini.
Sebab, diperkirakan puncak pandemi di New York bakal terjadi pekan depan. New York adalah negara bagian yang paling parah dihantam wabah virus corona di AS.
Meski demikian, Cuomo menyebut masih belum jelas apakah puncak wabah itu akan langsung menurun atau terus bertahan stagnan.
"Bisa jadi saat ini kita sedang ada di posisi stagnan itu," kata Cuomo pada konferensi pers hariannya, seperti dikutip AFP.
"Kita tidak akan tahu selama beberapa hari ke depan, apakah naik (atau) turun?"
Negara agian itu kini melaporkan 122.031 kasus positif COVID-19. Kota New York tetap menjadi episentrum wabah corona di AS.
Tetapi para gubernur telah diperingatkan pada akhir pekan ini kemungkinan penularan terjadi di sekitar negara bagian itu seperti Long Island dan di negara bagian New Jersey.