RIAUMANDIRI.ID, JAYAPURA – Polda Papua menggelar rapat terbatas bersama dengan Kodam XVII/Cendrawasih usai peristiwa penembakan di wilayah PT Freeport Indonesia, Kuala Kencana, Papua pada Rabu (1/4) lalu.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya mengevaluasi kegiatan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang meresahkan masyarakat. Ia menyatakan bakal menindak tegas kelompok tersebut.
"Dari hasi rapat kami sepakat untuk melakukan upaya penindakan tegas terhadap kelompok tersebut," kata Paulus dalam keterangan resminya, Kamis (2/4/2020).
Jenderal polisi bintang dua itu mengaku segera melaporkan kepada Mabes Polri tentang keputusan yang diambil dalam menangani KKB. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari penegakan hukum.
Paulus memperkirakan KKB saat ini masih berada di beberapa titik di wilayah Distrik Kuala Kencana. Ia meminta jajaran Polri dan TNI waspada dan melakukan tindakan tegas jika menemukan kelompok itu.
Masih dalam keterangan resmi yang sama, Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayor Jenderal Herman Asaribab siap membantu Polri dalam menindak kelompok KKB. Menurutnya, TNI memiliki peran dari segi pengamanan di area PT Freeport.
"Kami berdua dipanggil ke Papua untuk membawa Papua lebih baik. Pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok kita masing-masing agar semua dapat berjalan dengan baik," kata Herman.
Rapat yang digelar pagi tadi, turut dihadir Kepala BIN daerah Papua Brigadir Jenderal A. Haris Napoleon, SRM PT Freeport Indonesia Brigadir Jenderal (Purn) R. Haryono, Konsultan Keamanan/TI SRM Polri PT Freeport Indonesia Brigadir Jenderal (Purn) Boni Tampoi.
Kemudian Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, serta, Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L. Nainggolan.
Sebelumnya, tiga orang karyawan PT Freeport diduga ditembak KKB pimpinan Joni Botak. Satu karyawan yang merupakan warga negaraa asing asal Selandia Baru, Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya, Jibril dan Ucok Simanungkalit mengalami luka-luka.