RIAUMANDIRI.ID, BANDUNG – Pemeritah Kota Bandung batal menggelar rapid test massal atau uji cepat virus corona Covid-19 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) lantaran ditolak warga sekitar. Pemkot Bandung sedang mencari tempat lain.
Mulanya, Pemkot Bandung merencanakan rapid test massal terhadap 300 orang di GBLA pada Kamis (2/4/2020). Namun, menurut Kapolsek Gedebage Kompol Oesman Imam, warga sekitar menolak sejak Rabu (1/4) lantaran belum ada pemberitahuan.
"Betul, batal digunakan untuk rapid test, warga menyebut pemberitahuannya mendadak, kurang sosialisasi," kata Oesman mengutip Antara, Kamis (2/4).
Oesman menjelaskan bahwa tim dari Dinas Kesehatan Pemkot Bandung tengah mempersiapkan segala hal untuk menunjang pelaksanaan rapid test massal di GBLA pada Rabu (1/4). Warga lalu mendatangi lokasi dan menolak pelaksanaan rapid test.
"Sedang dilaksanakan persiapan alat-alat untuk rapid test oleh Dinas Kesehatan, kemarin. Sudah pasang spanduk, meja kursi, hand sanitizer, dan yang lainnya," kata dia.
Oesman mengatakan tes bakal dialihkan di tempat lain. Akan tetapi, dia belum mau memberi tahu. Penggantian hari pelaksanaan rapid test massal juga belum ia beri tahu.
"Sudah dibatalkan, dialihkan ke tempat lain," kata dia.
Sebelumnya, Pemkot Bandung berencana menggelar rapid test massal virus corona di Stadion GBLA. Rapid test bakal dilakukan terhadap 300 orang pada Kamis (2/4) dan 300 orang laig pada Jumat (3/4).
"Selama dua hari mungkin ada sekitar 600-an. Dilanjutkan lagi nanti Minggu depan, harinya ini yang belum kita tentukan," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Rabu (1/4/).
Rapid test adalah salah satu cara mendeteksi virus corona dengan waktu yang cenderung cepat. Meski akurasinya kurang, namun setidaknya rapid test bisa mendeteksi seseorang yang sudah positif terinfeksi corona.
Pemprov Jawa Barat juga pernah melakukan rapid test massal. Hasilnya ada 409 orang dinyatakan positif. Lonjakan kasus terbanyak berada di Kota Sukabumi.
Di lingkup nasional, telah ada 198 orang di Jawa Barat yang positif terinfeksi virus corona. Sementara di lingkup nasional ada 1.677 orang dengan 157 di antaranya meninggal dunia dan 103 dinyatakan sembuh.