Jakarta (HR)- Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, untuk melakukan berbagai cara agar secepatnya menghentikan serangan udara yang dipimpin oleh Arab Saudi ke Yaman. Sebab, menurut Abdollahian, hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.
Kantor berita Reuters, Rabu (1/4), melansir, keduanya berbicara di sela konferensi internasional mengenai bantuan kemanusiaan untuk Suriah yang digelar di Kuwait.
"Jalur militer di Yaman merupakan cara yang gagal total. Dialog nasional tanpa adanya campur tangan merupakan satu-satunyanya solusi politik yang tersedia," kata Abdollahian dan dikutip kantor berita Iran, IRNA.
Iran berpendapat campur tangan Saudi dalam konflik di negara tetangganya justru kesalahan strategis.
"Kami tidak akan membiarkan api pertempuran justru malah dikobarkan dan keamanan di kawasan terancam dengan adanya serangan lainnya," ungkap Abdollahian.
Arab Saudi meluncurkan serangan udara satu pekan lalu terhadap kelompok pemberontak Houthi. Kelompok tersebut kini telah mengendalikan ibukota Sana'a dan bahkan membuat Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi hingga mengungsi ke Arab Saudi.
Kini pertempuran telah bergeser hingga ke bagian selatan kota pelabuhan, Aden. Alasan Saudi menyerang Yaman, lantaran dalam citra satelit yang dirilis Januari lalu, kelompok Houthi telah berhasil mengarahkan rudal skud jarak jauh yang berada di bagian utara ke arah wilayah yang dekat dengan perbatasan Saudi. Mereka juga menuding Houthi siap menembakkan rudal tersebut ke arah Saudi.
Seorang pejabat berwenang di Yaman mengatakan, Houthi tidak bergerak sendiri. Mereka ikut dibantu oleh rudal dari Iran.
Tetapi, tudingan itu selalu dibantah oleh Tehran. Akibat serangan udara itu, puluhan orang dilaporkan tewas. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, al-Khadher Laswar, mengatakan lebih dari 68 orang tewas dari hari Rabu pekan lalu
Sementara, UNICEF melaporkan sebanyak 62 anak juga tewas selama satu pekan serangan udara Arab Saudi. Korban terluka yang dicatat oleh Kemenkes Yaman pada Sabtu pekan lalu yakni 452 orang. (viv/ivi)