RIAUMANDIRI.ID, BANDA ACEH - Setelah sempat menyebut Pemprov Aceh sedang menyiapkan lahan untuk kuburan massal korban terkait virus Corona, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani akhirnya meralat ucapannya tersebut.
Ucapan Saifullah terkait kuburan massal untuk pasien terkait virus Corona disampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di Facebook Humas Pemprov Aceh, Sabtu (28/3/2020). Saifullah awalnya berbicara perihal desakan lockdown hingga kesiapan pemprov menghadapi virus Corona.
"Dan satu yang mungkin tidak mengenakkan yang ingin saya sampaikan pada kita semua, Pemerintah Aceh sedang menyiapkan tanah untuk kuburan massal korban virus Corona," kata Saifullah pada menit ke-12 video tersebut seperti dikutip detikcom.
Saifullah memastikan Pemprov Aceh akan berupaya sekuat tenaga menyelamatkan warganya dari virus Corona. Namun, sebut dia, Pemprov Aceh juga mengantisipasi kemungkinan terburuk.
"Kita mempersiapkan ruang rawatannya, peralatannya, SDM-nya dan juga tentu saja kita tidak bisa nafikan kalau takdir menentukan harus ada yang barang kali dipanggil oleh Allah SWT walaupun sudah dipertahankan, diobati, diupayakan dengan sebaik-baiknya kita harus menyiapkan tempat," jelas Saifullah.
Pernyataan Saifullah soal kuburan massal untuk pasien terkait virus Corona menimbulkan kontroversi. Saifullah meminta maaf kepada seluruh warga Tanah Rencong terkait pernyataan tersebut.
Saifullah menjelaskan tanah yang dipersiapkan Pemerintah Aceh bukan kuburan massal, melainkan tanah pemakaman jenazah dari Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Lahan tersebut telah lama dibeli Pemerintah Aceh di bawah koordinasi Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA).
"Bukan mempersiapkan kuburan massal, melainkan tanah untuk pemakaman jenazah dari RSUZA Banda Aceh," jelas Saifullah dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (29/3/2020).
Menurutnya, pembelian lahan tersebut dilakukan pada tahun 2007 untuk pemakaman jenazah dari RSUZA Banda Aceh, seperti jenazah orang tak dikenal, atau jenazah lain dari RSUZA, yang membutuhkan tempat pemakaman.
Saifullah mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan lend clearing saja, dan sifatnya untuk antisipasi. Apabila RSUZA mau memakamkan jenazah tidak dikenal atau jenazah lain dapat dimakamkan di lahan tersebut.
"Penyampaian awal salah dan tidak benar bahwa Pemerintah Aceh menyiapkan kuburan massal," sebutnya.