RIAUMANDIRI.ID, Manado - Acara sepedaan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Royke Lumowa dan jajaran serta Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut menuai kritik di media sosial (medsos). Kegiatan itu dikritik lantaran dinilai tak patuh terhadap maklumat Kapolri.
Seperti diketahui, maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan 'tidak mengadakan kegiatan yang menimbulkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, termasuk kegiatan olahraga'.
Kritik terhadap acara sepedaan itu diunggah oleh pemilik akun Facebook Ricky C Sondakh. Dia mengunggah foto kegiatan bersepeda tersebut disandingkan dengan foto maklumat Kapolri. Tangkapan layar posting-an Ricky C Sondakh pun beredar di grup WhatsApp.
"Kepada yth Bapak Kapolda Sulut dan Wali Kota Manado, apakah imbauan Presiden dan Kapolri untuk pencegahan penyebaran Covid 19 dengan socil distancing tidak berlaku bagi para pejabat??? Miris saya melihat, paradoks antara imbauan dengan kenyataan. Gimana masyarakat akan patuh jika para pemimpinnya tidak memberi contoh??? Bagaimana perasaan tenaga medis dan para medis yang lagi berhadapan dgn Pandemi Virus ini? Bagaimana dengan jemat gereja yg besok tidak bisa beribadah di gereja, diimbau di rumah saja, dan masyarakat disuruh di rumah saja sedangkan para pejabat bersepeda santai bergerombok??? Bingung saya," tulis akun Facebook, Ricky C Sondakh, seperti yang beredar pada Minggu (22/3/2020).
Menanggapi kritik itu, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast menerangkan kegiatan Irjen Royke bersepeda dilaksanakan pada Sabtu (21/3) pagi. Saat itu pihaknya belum menerima maklumat Kapolri.
"Acaranya pagi. Saat itu belum menerima (maklumat Kapolri)," kata Jules dalam konfirmasinya.
Jules mengatakan jumlah peserta diperkirakan 30 orang. "(Peserta sepeda) mungkin 30-an orang," ucap Jules.
Dia menerangkan, meski bersepeda bersama, peserta tetap melakukan social distancing atau menjaga jarak masing-masing sekitar 2 meter. Adapun foto peserta berdekatan itu adalah saat di titik start.
"Sebenarnya tidak berdekatan, jaraknya 2 meter. Yang (berdekatan) itu mungkin di titik start. Itu pun waktunya singkat," tutur Jules.
Jules menegaskan jajaran Polda Sulut akan patuh pada maklumat Kapolri. "Tentunya Pak Kapolda dan seluruh personel Polda Sulut akan mematuhi perintah Bapak Kapolri, untuk mendukung pemerintah mencegah penyebaran COVID-19," tegas Jules.
Sebelumnya, Sabtu (21/3) sore, diberitakan Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19). Tertuang kalimat agar kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, baik di tempat umum maupun di lingkungan sendiri, ditiadakan, termasuk kegiatan olahraga.