RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Jejaring raksasa Facebook mengakui terjadi kesalahan dalam alat moderasi automasi di sistem anti-spam Facebook. Eror tersebut membuat sistem salah menghapus berita virus corona (SARS-CoV-2) yang faktual dan valid.
Vice President of Integrity Facebook, Guy Rosen mengatakan perusahaan saat ini tengah memperbaiki sistem tersebut. Facebook diketahui tengah memblokir posting yang berisi tautan ke berita virus corona.
Pengguna Facebook mengeluhkan sistem Facebook memblokir tautan ke berita perihal penutupan sekolah dan informasi yang berkaitan dengan wabah virus corona.
<Incredible. @Facebook said my post of this Dallas Morning News article highlighting that two people in their 20s and 30s are in critical care in Dallas County and that young people aren’t invincible went against their guidelines and was removed.https://t.co/HqoIdzzcSi
— Kathryn Watson (@kathrynw5) March 17, 2020
<We’ve restored all the posts that were incorrectly removed, which included posts on all topics - not just those related to COVID-19. This was an issue with an automated system that removes links to abusive websites, but incorrectly removed a lot of other posts too.
— Guy Rosen (@guyro) March 18, 2020
Rosen pada Selasa (17/3) mencuitkan bahwa Facebook telah membuka blokir posting yang sebelumnya telah diblokir tersebut.
<We’ve restored all the posts that were incorrectly removed, which included posts on all topics - not just those related to COVID-19. This was an issue with an automated system that removes links to abusive websites, but incorrectly removed a lot of other posts too.
— Guy Rosen (@guyro) March 18, 2020
Dilansir dari AP, Rosen menjelaskan masalah itu tidak terkait dengan perubahan kebijakan konten Facebook. Saat ini Facebook merumahkan pegawai yang harusnya bertugas memberi penilaian pada konten.
Lantaran moderator manusia dirumahkan, maka kurasi konten hanya dilakukan oleh kecerdasan buatan perusahaan itu. Sebelumnya, ahli telah memprediksi akan terjadi kekacauan, jika moderasi konten sepenuhnya dijalankan oleh artificial intellegence (AI).
Facebook sebelumnya dilaporkan merumahkan pegawai akibat virus corona. Rosen mengatakan masalah salah blokir ini disebabkan oleh gangguan pada alat moderasi automasi.
Pada Januari, perusahaan telah mengumumkan tengah menghapus berita disinformasi dan teori konspirasi perihal virus corona.
Dilansir dari The Verge, Facebook juga bergabung dengan Google, LinkedIn, Microsoft, Reddit, Twitter, dan YouTube untuk berkomitmen memerangi hoaks dan disinformasi virus corona.