RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Dua organisasi masyarakat (Ormas) di Pekanbaru nyaris terlibat bentrok, Kamis (19/3/2020). Diduga pertikaian dipicu aksi coret-coretan di markas salah satu kubu yang tengah berseteru.
Kendati bentrokan tak sempat pecah, namun penyerangan terjadi dua kali. Penyerangan dari kubu pertama datang dari arah Jalan Sultan Syarif Qasim tepatnya dari arah Pasar Limapuluh.
Beruntung aksi yang terjadi pada siang bolong itu tak berlangsung lama, lantaran berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian. Massa pun dalam jumlah yang tidak banyak.
Hendri, seorang penjual es tebu di persimpangan Tanjung Rhu menjadi saksi atas peristiwa tersebut. Dirinya pun tak bisa memastikan, ormas mana yang saling bentrok.
"Kejadian pertama itu, saya baru pulang dari tempat jualan di pasar, tiba-tiba sudah ramai orang yang membawa senjata tajam, kayu balok. Karena jumlahnya tidak banyak, saya tetap berjualan," kata Hendri, Kamis (19/3).
Tak berselang lama, datang lagi segerombolan orang dari arah Jalan Tanjung Datuk hendak menuju ke arah Pasar Limapuluh. Hendri pun tidak bisa memastikan siapa rombongan ini, karena tak memakai seragam salah satu dari ormas yang bentrok.
"Pas yang aksi yang kedua ini, saya kabur, saya dorong gerobak saya ke ruko itu, saya masukin ke dalam. Karena jumlah mereka banyak, takutnya nanti ada tindakan yang tak diduga," jelasnya.
Pada aksi kedua ini, sebut Hendri, dirinya sempat mendegar suara tembakan satu kali. "Ada saya dengar satu kali cuman, mungkin dari polisi yang sedang mengamankan situasi. Awak tak berani lihat lagi, mereka bawa parang segini panjangnya," ungkap Hendri sambil membentangkan kedua lengannya.
Sementara itu, Kapolsek Limapuluh Kompol Sanny Handityo turun ke lokasi bentrok kedua ormas tersebut. Beruntung situasi tak sempat mencekam, lantaran dirinya beserta jajaran dapat mendinginkan suasana.
"Keduanya tak sempat bertemu, beruntung lah, tak ada korban atas peristiwa ini," jawab Sanny usai melerai pihak yang tengah berseteru.
Aksi ini, sebut Sanny, diduga dipicu akibat aksi mencoret salah satu bangunan milik ormas. "Mungkin akibat aksi ini, salah satu pihak tidak terima, lantas menunjukkan aksi marah dengan mendatangi salah satu kantor ormas itu," kata Sanny.
Ke depan, kedua ormas ini akan diajak untuk berdiskusi agar permasalahan tidak berlanjut. "Ya, kita tunggu situasi mereda, baru kita mediasi lah kedua belah pihak," pungkasnya.