RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Mulai tahun ini Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Riau akan melakukan pemetaan potensi budidaya perikanan.
Plt Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Riau Herman mengatakan, pemetaan potensi sektor perikanan yang dikembangkan fokus di setiap daerah.
Dia bilang, setiap kabupaten di Riau memiliki potensi pengembangan perikanan, karenanya tahun ini sudah dipetakan sektor apa yang akan dikembangkan.
"Misalnya saja di Kabupaten Kepulauan Meranti, sudah dipetakan bahwa lokasi ini cocok untuk budidaya jenis ikan kakap putih dan bawal bintang. Indragiri Hilir adalah kepiting, Rokan Hilir itu adalah kerang darah Kampar adalah ikan patin dan Kuantan Singingi adalah ikan nila," ungkapnya usai menggelar rapat dengan Gubernur Riau Syamsuar.
Dengan sudah adanya potensi pengembangan sektor perikanan di setiap daerah tersebut, ke depan pihaknya hanya akan fokus pada sektor ini saja. Atau dengan kata lain, tidak terlalu banyak komoditi di setiap daerah yang menyebabkan tidak fokus pengembangannya.
"Karena kalau terlalu banyak komoditi, dikhawatirkan tidak akan berjalan. Jadi kami akan fokus saja," ujarnya.
Untuk merealisasikan program tersebut, Herman mengaku pihaknya sudah mulai membentuk kelompok-kelompok pengelola. Bahkan di Kabupaten Kepulauan Meranti sudah ada Memorandum of Understanding (MOU) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Riau, dan pemerintah kabupaten.
"Untuk di Meranti itu sudah mulai jalan programnya, dan di sana juga sudah ada enam kelompok yang mengelola budidaya perikanan ikan kakap putih dan bawal bintang," sebutnya.
Dijelaskan Herman, memang tidak semua daerah mendapatkan bantuan untuk budidaya perikanan tersebut, karena ada juga daerah yang mendapatkan bantuan untuk penanganan ikan.
"Untuk tahun 2020 ini, kami ada dua kegiatan. Pertama bantuan alat penangkapan dan yang kedua bantuan budidaya. Jadi daerah yang tidak dapat bantuan budidaya, mendapatkan bantuan alat tangkap ikan berupa kapal dan peralatan lainnya," tutupnya. (advertorial)