Pekanbaru (hr)-Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal bantah menginginkan posisi jabatan wakil gubernur Riau untuk menjalankan roda pemerintahan berpasangan dengan Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman karena terjadi krisis pemimpin di daerah itu.
"Nggak lah. Artinya masalah pemilihan gubernur kan sudah berlalu dan masyarakat di Riau sudah memilih pemimpinnya siapa. Saya sekarang, Allah mengamanahkan sebagai wakil anda semua di pusat (DPR)," kata Jon di Pekanbaru, Jumat (19/12).
Hal tersebut diutarakan menjawab wartawan usai menghadiri sosialisasi "Gerakan Siswa Menabung dan Gerakan Nasional Non Tunai" dihadapan sekitar 700 orang santri Pesantren Al Munawarah, Pekanbaru yang digelar Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan.
Menurut bendara umum Partai Amanat Nasional itu, dirinya belum berpikir untuk jabatan sebagai wagub Riau berpasangan dengan Arsyadjuliandi Rachman yang merupakan kader Partai Golkar dan lebih memilih fokus serta serius menjadi anggota di DPR.
Walau demikian, anggota DPR daerah pemilihan Riau 1 tersebut menjawab politis jika dirinya ditawari untuk menduduki poisisi sebagai wakil gubernur.
"Saya seperti lebih cocok dengan kawan-kawan Bank Indonesia karena tadi Buya Busro (Pimpinan Pesantren Al Munawarah) bilang, dimana pun anda bekerja atau kita diberi amanah dan itu berguna untuk masyarakat, tetap harus dan bisa kita jalankan," ucapnya.
"Jadi wakil gubernur, bukan siap atau tidak dulu. Saya dimana pun, kalau Allah mengamanahkan seperti itu ya seperti itu jadinya," kata Jon, secara politis.
Hasil rekapitulasi suara pemilihan gubernur dan wakil gubernu Riau putaran pertaman tahun 2013 yang dibacakan masing-masing menempatkan pasangan Jon Erizal-Mambang Mit di posisi lema kandidat setelah meraih 318.548 suara atau 13,40 persen.
Sampai saat ini belum ada sinyal dari Partai Golkar tentang siapa yang mendampingi Arsyadjuliandi Rachman dalam menjalankan roda pemerintahan di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning.(ant/dar)