JAKARTA (HR)-Perusahaan Gas Negara, menyatakan selama delapan tahun terakhir terus mengembangkan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah Indonesia antara lain Kepulauan Riau, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Di Lampung, PGN membangun pipa distribusi gas bumi sepanjang 90 kilometer yang selesai pada akhir 2014," kata Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Selasa (31/3).
Ia menjelaskan, jaringan infrastruktur lain yang sudah selesai dibangun tahun lalu adalah pipanisasi gas bumi Tanjung Uncang-Panaran di Batam sepanjang 18 kilometer.
"Selain itu, kami juga sudah selesai membangun jaringan pipa Cikande-Bitung, Banten sepanjang 30,5 kilometer. Di Semarang, Jawa Tengah, PGN juga telah mengoperasikan proyel "cluster" Compressed Natural Gas (CNG) di Tambak Aji untuk memasok pelanggan industri dan pelanggan rumah tangga," katanya.
Masih di Jawa Tengah, kata Irwan, PGN juga akan membangun jaringan distribusi yang menghubungkan Kendal-Semarang-Kudus-Ungaran dan Solo Raya sepanjang 319 kilometer.
Menurut Irwan, tahun ini PGN juga sudah memulai pembangunan pipa gas di Sumatera Utara yang menghubungkan Duri-Dumai-Medan yang akan dilakukan dalam dua tahap.
"Tahap pertama dari Duri-Dumai sepanjang 130 kilometer sudah dimulai tahun ini dan diharapkan selesai pada akhir tahun sedangkan tahap kedua ruas Dumai-Medan sepanjang 395 kilomter akan dibangun setelah ruas Duri-Dumai selesai dibangun," tuturnya.
Ia menambahkan, jaringan pipa gas yang juga sudah dibangun adalah pipa gas Kalimantan-Jawa Tahap I (Kalija I) sepanjang 207 kilometer yang akan menghubungkan lapangan gas Kepodang di laut utara Jawa ke pembangkit listrik PLN Tambak Lorok, Semarang.
"Sampai 13 Maret 2015, pembangunannya sudah mencapai 49,5 persen. Aliran gas dari Kepodang ke Tambak Lorok memberikan efisiensi kepada PLN sebesar Rp2 triliun pertahun," kata Irwan.
Ia menjelaskan, pembangunan berbagai jaringan pipa gas bumi tersebut mendukung ketahanan energi nasional dan mendukung program pemerintah konversi energi ke gas bumi.
"Gas bumi tersebut dialirkan ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, komersial (seperti mal, hotel, dan rumah sakit), industri, pembangkit listrik, dan transportasi," ujarnya.(ant/ara)