RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Pasca meninggalnya satu perawat asal Bekasi membuat warga sekitar rumah korban geger. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keluarga korban kini mulai mengisolasi diri.
Warga juga memutuskan untuk menjaga jarak. Bahkan terdapat edaran yang menyebutkan sekolah di sekitar lokasi diliburkan.
“Sudah mulai ketakutan. Ini harus dijaga agar tidak terus berlarut. Bisa mati perekonomian jika kayak gitu,” ujar warga yang juga sekaligus relawan sebuah organisasi di bidang kesehatan.
Dia berharap pemerintah bergerak cepat melakukan pelacakan sekaligus meredam kepanikan di warga sekitar.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan bahwa akan ada pelayanan kesehatan di sini, penyemprotan disinfektan dan memberi pengertian pada warga. Ini harus gerak cepat,” kata dia.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, selain menangani pasien secara medis, pihaknya pun mulai ke warga sekitar untuk memberikan edukasi. Usai meninggalnya perawat itu, Dinas Kesehatan langsung turun ke lokasi.
“Setelah kami mendapatkan informasi dari RSPI Sulianti Saroso kami ke lokasi, sampai tadi kami terus kasih edukasi ke masyarakat agar tidak takut,” ucap dia.
Alam mengatakan, pihaknya terus memberikan penyuluhan demi meredam dampak sosial dari virus tersebut.
“Kami berikan pemahaman supaya akitvitas biasa, tenang walaupun harus waspada. Lewat Puskemas juga melakukan penyuluhan, di sekolah di tingkat RW,” ucap dia.
Alam menegaskan, tidak ada isolasi wilayah pasca meninggalnya pasien suspect corona tersebut.
“Tidak ada isolasi secara sewilayah. Yang ada keluarga memang melakukan karantina mandiri, keluarga almarhumah berdiam diri di rumah. Kemudian kami juga memantau keluarga atau kerabat yang kontak dengan beliau,” ucap dia.