RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Tren salam siku muncul usai sejumlah pejabat tinggi dunia menyoroti potensi penularan virus COVID-19 melalui jabat tangan. WHO pun kini telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi. Pandemi adalah persebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia.
Kepala Staf Staf Kepresidenan Moeldoko pun menilai gaya salam siku tersebut bagus. "Ya saya pikir itu cara bagus karena intinya kita sama-sama tidak tahu kalau memasuki area. Kalau salaman ada risiko, tapi kalau dengan cara-cara begini nggak ada yang tersinggung walaupun agak lucu-lucuan, tapi itu bagus," ujar Moeldoko di di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).
Moeldoko mengaku sudah menerapkan salam siku tersebut. Namun Moeldoko menyebut Jokowi belum melakukan hal serupa.
"Saya sudah menerapkan," katanya.
"(Presiden Jokowi) belum," lanjutnya.
Dari beberapa acara terakhir, Jokowi masih bersalaman dengan pejabat atau tamu negara. Jokowi terlihat bersalaman dengan Raja Belanda Willem Alexander beberapa hari lalu dan kembali bersalaman dengan pejabat usai membuka Munas IX HKTI.