RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Bupati Siak Alfedri menghadiri pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Senin (9/3/2020).
Hadir dalam pertemuan yang digelar di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau tersebut, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kabinda, Kapolda, Danrem, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger dan Forkompinda Provinsi.
Dalam sambutannya Gubernur menyampaikan, Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 11 Februari hingga 31 Oktober mendatang, penetapan status siaga bertujuan untuk mempercepat gerak tim Karhutla dan datangnya bantuan dari pusat.
“Kami sudah berkonsultasi dengan Menteri KLHK, katanya lebih cepat ditetapkan siaga darurat Karhutla lebih baik,” ungkap Syamsuar
Ditambahkan, berdasarkan perkiraan BMKG, Provinsi Riau akan mengalami kemarau panjang dan Riau termasuk daerah yang sebagian besar lahannya gambut membuat Riau semakin rawan Karhutla.
“Sudah berbagai upaya pencegahan kita lakukan, tim juga sudah mulai bergerak dan siaga di berbagai daerah rawan Karhutla, semoga ke depannya lebih baik dan tidak ada lagi Karhutla,” tambah Syamsuar
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menjelaskan penyebab karhutla 90% adalah ulah manusia. Provinsi Riau berada di posisi ke tujuh dan luas lahan gambut yang terbakar seluas 62 ribu hektar. Lahan gambut yang terbakar sangat sulit dipadamkan, bulan Agustus tahun lalu merupakan titik api tertinggi untuk Riau.
“Di Riau ini saya menyaksikan jarak api dari pompa angguk hanya berjarak 15 meter. Hari itu juga saya minta penanganan, seandainya terbakar itu kilang minyak, bisa kita bayangkan dampaknya, tempat yang strategis dan berpotensi resiko tinggi harus kita amankan,” ungkap Doni.
Reporter: Darlis Sinatra