RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Kemunculan nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kandidat Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN) baru menuai kritikan tajam.
Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun bahkan menyebut Presiden Joko Widodo telah mengambil langkah yang gegabah.
Jokowi semakin gegabah jika nanti mantan wakil gubernurnya di DKI itu yang terpilih sebagai pemimpin ibukota baru.
"Menjadikan Ahok sebagai gubernur ibukota baru adalah langkah yang gegabah," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Ahad (8/3/2020).
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengurai bahwa Ahok merupakan sosok yang memiliki banyak masalah saat memimpin DKI Jakarta. Jantung kota Jakarta pernah memutih dipadati oleh umat Islam yang mengecam penistaan agama oleh Ahok.
Tidak hanya itu, masih banyak lagi kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ahok, tapi belum diproses oleh penegak hukum.
“Jadi bukan karena Ahok tidak mampu, tetapi lebih dari itu. Bahwa Ahok adalah bagian dari masa lalu yang bermasalah dalam memimpin DKI Jakarta," pungkas Ubedilah.