RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Di tengah maraknya wabah virus corona COVID-19, salah seorang ahli kesehatan di China membuat pernyataan yang mengejutkan.
Pernyataan yang dibuat itu setelah melakukan autopsi terhadap salah satu jenazah korban akibat virus corona baru COVID-19. Ia mengatakan bahwa penyakit ini jauh lebih buruk dari yang pernah dibayangkan.
"Efek COVID-19 pada tubuh manusia seperti kombinasi antara SARS dan AIDS yang efeknya berbahaya, karena bisa merusak paru-paru dan sistem kekebalan tubuh," kata Peng Zhiyong, tim medis Rumah Sakit Zhongnan dari Universitas Wuhan yang dikutip dari Daily Star.
Dr Peng mengatakan, jika pasien yang sudah sembuh atau pulih bisa memiliki kerusakan paru-paru yang tidak bisa disembuhkan atau bersifat permanen.
Hal ini diungkapkannya setelah mempelajari hasil penelitian Liu Liang, seorang ahli forensik dari Fakultas Kedokteran Tongji di Universitas Sains dan Teknologi Huangzhong.
"Hasil autopsi Dr Liu banyak menginspirasi saya. Dari situ saya berpikir langkah awal yang diambil untuk mengatasi ini (COVID-19) adalah melindungi paru-paru pasien dari fibrosis yang permanen ini," jelasnya.
Fibrosis merupakan jaringan parut yang terbentuk secara permanen pada jaringan paru-paru. Hal ini bisa membuat penderitanya sesak nafas kronis atau kesulitan dalam bernapas.