RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Masuknya nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru menuai kritik. Salah satunya dari mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Menurutnya Ahok kurang cocok jadi pemimpin ibu kota baru karena tidak ada bukti sukses Ahok membangun sebuah kota dari nol.
"Publik pertanyakan tiga hal, satu nggak ada bukti nyata Ahok sukses membangun ibu kota. Mengelola Jakarta saja kemarin banyak gagal. Sekarang disuruh membangun. Tidak ada success story sama sekali," kata Said, Sabtu (7/3/2020) seperti dilansir detikcom.
Kemudian dia menilai kontroversi Ahok sangat tinggi selama memimpin Jakarta. Dia menyebut bahwa di Jakarta saja Ahok meninggalkan segudang masalah yang tak jelas ujungnya, mulai dari kasus TransJakarta hingga kasus reklamasi.
"Kedua bahwa kontroversi Ahok sangat tinggi. Kayak kasus TransJakarta, Sumber Waras, soal reklamasi. Itu kontroversi yang ditinggalkan," kata Said.
Justru masuknya Ahok jadi calon pimpinan ibu kota baru, disebut Said menimbulkan aroma kecurigaan. Dia bertanya-tanya ada hubungan spesial apa antara Presiden Joko Widodo dan Ahok.
Sudah dapat jabatan komut di perusahaan sekelas Pertamina, kali ini Ahok justru mau diberi kesempatan jabatan sebesar pimpinan ibu kota baru.
"Nah di sini orang jadi banyak bertanya apa sih hubungan Ahok dengan Jokowi? Ada apa dibalik ini? Sehingga setelah dapat Komut Pertamina ini mau dikasih jabatan lain lagi. Ini sangat kontroversial," tutur Said.
Seperti diketahui, Ahok bersaing dengan 3 nama lain, seperti Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru.