RIAUMANDIRI.ID, TOKYO – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang menyebut 78 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess sudah melakukan test Polymerase Chain Reaction (PCR) yang disediakan oleh otoritas Jepang. KBRI Tokyo pun memberi imbauan kepada WNI yang berada di Jepang untuk hati-hati dan menjaga kesehatan.
"Otoritas Jepang telah melakukan test PCR bagi para WNI ABK yang masih di atas kapal pesiar Diamond Princess dan saat ini menunggu hasilnya. Secara keseluruhan ada 78 WNI ABK dan beberapa di antaranya telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19," ujar KBRI Tokyo dalam keterangan pers yang dilihat dari akun Twitter resmi, Minggu (23/2/2020).
KBRI Tokyo mengatakan saat ini otoritas Jepang sedang berupaya memberantas virus corona. KBRI mengatakan, beberapa kegiatan besar di Jepang juga sudah dibatalkan.
"Berbagai kegiatan besar sudah sejak sepekan lalu diumumkan pembatalannya, seperti Upacara Ulang Tahun Kaisar serta Tokyo Marathon pada kategori Pelari Umum. Pemerintah Metropolitan Tokyo telah mengeluarkan kebijakan yang membatasi penyelenggaraan kegiatan umum di tempat terbuka serta membatalkan acara di tempat tertutup, dan masyarakat Tokyo juga diimbau untuk menunda atau membatalkan kegiatannya kecuali untuk hal yang sulit dijadwalkan kembali," tulisnya.
Sebagian masyarakat Tokyo juga sudah mengikuti kebijakan yang telah dibuat pemerintah Jepang untuk menunda beberapa kegiatan. Masyarakat Jepang juga, kata KBRI Tokyo, tidak panik dengan adanya imbauan dari otoritas Jepang karena mereka sering menghadapi bencana alam.
"Mereka juga sudah membatasi pergerakan mereka di tempat umum serta memperbanyak penggunaan masker kesehatan untuk mengurangi resiko penularan," ucapnya.
Oleh karena itu, KBRI Tokyo mengimbau agar WNI Tokyo berhati-hati selama berada di Jepang. KBRI Tokyo juga mengatakan akan terus memantau pergerakan WNI di Jepang.
"Dengan berbagai pertimbangan tersebut, KBRI Tokyo juga mengimbau para WNI berhati-hati selama di Jepang dan selalu mengikuti perkembangan dan informasi yang dikeluarkan otoritas setempat. Beberapa perusahaan di Jepang telah mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau dan mengubah jam kerja agar pekerja terhindar dari kondisi penuh sesak di kendaraan umum atau ruangan tertutup," ucap KBRI Tokyo.
"KBRI terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan WNI di Jepang," imbuhnya.