PEKANBARU (HR)- Wakil ketua Komisi II DPRD Pekanbar, Zulfan Hafiz mendukung pemerintah memberlakukan pemberian subsidi langsung untuk pembelian elpiji kepada masyarakat miskin.
"Sudah selayaknya masyarakat mendapatkan subsidi elpiji tiga kilogram secara tunai. Dengan demikian beban masyarakat berkurang. Namun untuk sistem pemberian uang tunai tentu perlu diatur pemerintah, sebab sekarang banyak masyarakat yang mampu menggunakan gas tiga kilo," kata Zulfan, Senin (30/3).
Di lapangan, masih ada oknum maupun agen yang bermain mencari keuntungan dari gas 3 kilogram (Kg) yang sudah disubsidi pemerintah. Hal ini yang perlu dikhawatirkan. "Untuk itu, saya mendukung program pemerintah memberikan bantuan subsidi gas tiga kilo secara tunai, sehingga masyarakat mampu tak lagi mengunakan gas tiga kilogram," ujar Zulfan.
Untuk usaha mikro yang menenggah ke bawah perlu dilakukan evaluasi kembali, jika usaha mikro tersebut layak menggunakan gas 3 kg.
"Kita tak mempersoalkan, tapi kalau usaha mikro kelas atas maka tidak sepantasnya menggunakan gas tiga kilogram," ujar Zulfan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Mas Irba mengatakan, subsidi langsung efektif diberikan awal Juni 2015.
Jadi, pemerintah tidak lagi memberikan subsidi elpiji 3 kilo, tetapi berbentuk uang tunai. Akan tetapi, harga elpiji 3 kilogram akan melambung mencapai Rp42 ribu hingga Rp45 ribu di pasaran.
"Mekanisme pendistribusian subsidi tunai tersebut kita belum tahu, apakah melalui kartu sehat atau dengan cara yang lainnya, sedangkan pemberlakukan subsidi akan dimulai pada 1 Juni 2015," ungkap Irba
Pemerintah akan melakukan uji coba pemberian subsidi tunai pembelian gas 3 kilogram kepada masyarakat di tiga kota pada 1 April 2015, yakni di Bangka Belitung, Batam dan Bali.***