RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Momen kedatangan Presiden Joko Widodo ke Riau dimanfatkan betul oleh Pemprov Riau beserta Pemkab/Pemko se-Riau untuk menyampaikan aspirasi pembangunan di Bumi Lancang Kuning.
Kedatangan Jokowi juga disambut baik oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat yang juga turut mengikuti kegiatan Presiden Jokowi beserta jajarannya.
"Kita mengapresiasi kedatangan Presiden Jokowi ke Riau yang memberi angin segar pembangunan di Riau. Dari kemarin saya ikut proses kunjungan ini, dimulai dari mengikuti Mentri PUPR Pak Basuki hingga hari ini dengan Presiden. Mereka melihat secara langsung progres pembangunan beberapa infrastruktur di Riau," terang Syahrul Aidi saat mendampingi Presiden melihat pembangunan MTsN 3 Pekanbaru, Jumat (21/01/2020) pagi.
Salah satu yang dikunjungi Presiden adalah progres pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai pada Jumat (21/02/2020).
Terkait kunjungan Presiden tersebut, Syahrul Aidi mengingatkan pemerintah agar juga memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan selain jalan tol, yaitu jalan umum yang selalu dipakai masyarakat.
"Kita minta pemerintah juga prioritaskan jalan umum yang jadi kebutuhan masyarakat. Bukan di Riau saja, tapi juga se-Indonesia. Tidak semua masyarakat lewat jalan tol. Yang paling dilalui tentu adalah jalan umum, terutama jalan-jalan di perdesaan," kata dia dalam keterangan kepada media, Jumat (21/2/2020).
Khusus di Riau, Syahrul Aidi memberi catatan bahwa hampir semua jalan nasional sudah layak diperbaiki. Apalagi akses untuk jalan usaha tani di sentra pertanian masyarakat, masih terbilang rendah.
Dalam kunjungan Presiden tersebut, Syahrul Aidi juga mengajak Menteri PUPR yang diwakili oleh Dirjend Bina Marga untuk melihat progres jalan nasional Pekanbaru-Padang persisnya di kilometer 20-26 yaitu antara Desa Kualu dan Desa Tambang.
Tahun ini, Kementrian PUPR mengagendakan pembangunan jalan Pekanbaru-Padang pada ruas Desa Kualu Nenas hingga Desa Tambang dengan nilai 120 milyar dan ruas jalan M. Yamin-Simpang Panca (Kota Bangkinang) senilai 70 milyar.