RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan surat yang disampaikan pengacara HAM Veronica Koman belum tentu sampai ke Presiden Joko Widodo.
Hal itu menanggapi pernyataan Veronica yang mengklaim telah menyerahkan surat berisi nama-nama tahanan politik Papua saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Canberra, Australia.
"Belum dibuka kali suratnya, kan ada dari orang banyak. Rakyat biasa juga suka kirim ke presiden. Kalau memang ada, sampah sajalah itu," ujar Mahfud di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Mahfud mengatakan, selama ini Jokowi memang kerap menerima surat dari warga biasa. Menurutnya, banyak orang yang sering berebutan untuk bersalaman hingga menyerahkan beragam jenis surat kepada Jokowi.
"Yang saya tahu surat seperti itu banyak. Orang berebutan salaman, kagum, kemudian kasih map, amplop, surat itu. Ya mungkin bener aja dia ngirim tapi sama aja dengan surat-surat lain," katanya.
Sebelumnya, melalui keterangan tertulis Veronica menyatakan telah menyerahkan dokumen yang memuat nama dan lokasi puluhan tahanan politik Papua kepada Jokowi melalui tim yang ada di Canberra. Jokowi diketahui tengah melakukan kunjungan kerja ke Australia sejak Jumat (7/2) lalu dan dijadwalkan kembali Senin (10/2).
Veronica mengatakan, Jokowi pernah membebaskan lima tapol Papua di awal periode kepemimpinan pada 2015. Namun pada awal periode kedua saat ini, terdapat 57 orang yang dikenakan makar yang sedang menunggu sidang. Langkah ini dinilai hanya akan memperburuk konflik di Papua.