RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Produsen elektronik China, TLC, mengumumkan akan menghentikan produksi ponsel Blackberry per Agustus 2020, demikian diwartakan BBC pekan ini.
Dalam sebuah pengumuman yang diunggah ke Twitter oleh Blackberry, Senin (3/2/2020) disebutkan bahwa TLC akan berhenti menjual ponsel bermerek Blackberry mulai 31 Agustus, tetapi berjanji masih akan menyediakan layanan purnajual untuk para konsumen.
"Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa mulai 31 Agustus 2020, TLC Communication tidak akan menjual perangkat mobile bermerek Blackberry," bunyi pengumuman itu.
Meski demikian, TLC masih akan menyediakan layanan purnajual hingga 31 Agustus 2022.
TLC mulai memproduksi gawai bermerek Blackberry tetapi bersistem operasi Android pada 2016. Perusahaan itu kemudian meluncurkan tiga ponsel Blackberry dengan ciri khas masih menggunakan keyboard fisik.
Blackberry sendiri berhenti memproduksi ponsel sendiri pada 2016, setelah dominasinya di pasar ponsel pintar selama 14 tahun digerus para pemain baru seperti Apple dan Samsung.
Keluar dari bisnis ponsel pintar, Blackberry yang berpusat di Kanada lalu fokus ke pengembangan peranti lunak dan keamanan siber.
Selain TLC, lisensi ponsel Blackberry sebenarnya juga diberikan kepada dua perusahaan yakni BB Merah Putih di Indonesia dan Optiemus Infracom di India.
BB Merah Putih sempat meluncurkan dua ponsel di Indonesia pada 2017, yakni Aurora dan KeyOne. Tetapi penjualan dua gawai itu tampaknya tidak signifikan dan sejak saat itu belum terdengar lagi rencana untuk meluncurkan ponsel bermerek Blackberry di Tanah Air.
Sementara di India, Optiemus Infracom meluncurkan ponsel Blackberry Evolve dan Evolve X, produknya yang terbaru, di 2018. Sayang penjualannya juga kurang memuaskan karena dinilai terlalu mahal, sementara spesifikasinya biasa saja.