TELUK KUANTAN (HR)-Nasib petani di Kuansing terancam tak mendapatkan hasil dari tanaman padi.
Meskipun pusat selalu mencanangkan swasembada pangan, namun tidak diikuti turunnya anggaran perbaikan sarana irigasi yang sudah dimakan usia.
Dari APBN 20015, Kuansing tak mendapatkan anggaran untuk perbaikan irigasi. Dari Rp15 miliar anggaran yang diusulkan tak satupun terealisasi.
Hal tersebut diakui Kepala Bina Marga SDA melalui Kasi SDA Febri Minggu lalu. "Usulan Rp15 miliar untuk perbaikan irigasi tak ada yang masuk,"katanya.
Tentunya ini patut menjadi pertanyaan, dimana saat ini umur bangunan irigasi ada sudah banyak yang tidak layak. "Rata-rata bangunan irigasi di Kuansing banyak yang sudah tua yang sering dikeluhkan petani," katanya.
Berbagai upaya sudah dilakukan, bahkan usulan yang disampaikan sudah dimasukan, namun setelah dilihat tak satupun yang terealisasi.
"Tentunya kita sangat prihatin dengan nasib petani kita yang selalu mengandalkan sawah tadah hujan," katanya.(rob)