RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa dana operasional teroris yang masuk ke Indonesia sudah tidak konvensional lagi. Sebab dana yang masuk itu menurutnya tidak lagi melalui bank, melainkan lewat kecanggihan teknologi.
"Dua bulan lalu saya bersama Pak Suhardi hadir di sebuah seminar di Hotel Melbourne. Itu ngeri, pengiriman-pengiriman uang antar-teroris itu tidak konvensional dilacak lewat bank lewat rekening, sekarang udah canggih," kata Mahfud usai menghadiri acara penandatanganan perjanjian kinerja BNPT di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Mahfud menerangkan, dana teroris itu pernah dipersoalkan sebelumnya. Banyak orang-orang yang mengikuti gerakan radikal terusir dari negaranya kemudian masuk ke Indonesia dan membawa uang tersebut.
"Sehingga dibicarakan pola-polanya yang harus dihadapi. Dulu pernah ribut, diributkan orang yang mengatakan banyak orang-orang di luar negeri itu sudah terusir dari negaranya karena gerakan radikal, lari ke Indonesia membawa uang," terangnya.
"Orang ribut ketika saya mengatakan itu kan sudah di bulan Agustus, tapi sebenarnya pada bulan Mei beritanya tuh sudah tertulis di detikcom 40 orang di Saudi Arabia itu, kemudian ada yang sudah dieksekusi mati yang tidak terikut lari ke berbagai negara termasuk ke Indonesia. Hati-hati dengan uang yang masuk ke sini. Investasi bikin gedung ini, bikin gedung itu, hati-hati," sambungnya.
Mahfud mengklaim dirinya sudah memiliki daftar-daftarnya. Dirinya pun membenarkan daftar tersebut.
"3 Minggu lalu saya didatangi lembaga persaudaraan ormas Islam. Bapak benar tuh, bahwa ada uang masuk ke sini untuk kegiatan radikalisme ini daftarnya. Kalau saya punya daftar pasti BNPT sudah punya daftar-daftar lebih dulu, pasti lebih dulu dapat dari saya. Itu benar," tuturnya.
Mahfud pun mengimbau BNPT untuk lebih meningkatkan kualitas penanggulangan serta mempersiapkan SDM yang unggul dan dilengkapi dengan pemenuhan teknologi informasi yang memadai. Serta melakukan sinergi dengan semua unsur termasuk masyarakat.
"Oleh sebab itu BNPT harus meningkatkan kualitas penanggulangan terorisme melalui pemenuhan SDM yang unggul kemampuan teknologi informasi yang memadai serta bersinergi dengan kementerian/lembaga lain dengan pemerintah daerah dan unsur-unsur masyarakat," sebut Mahfud.