Mahasiswa Aceh di Wuhan China: Kami tak Aman Lagi, Level Virus Sudah Tingkat Dua

Selasa, 28 Januari 2020 - 13:48 WIB
Staf medis yang mengenakan pakaian untuk melindungi dari virus yang sebelumnya tidak dikenal berjalan di luar rumah sakit di Wuhan, China

RIAUMANDIRI.ID, BEIJING – Belasan mahasiswa Aceh yang kini terisolasi di Wuhan, China minta dievakuasi pemerintah Indonesia. Di sana virus corona mewabah dan menyebabkan Wuhan menjadi kota mati.

Ketua Cakradonya, himpunan mahasiswa Aceh di Wuhan, Teuku Agusti Ramadhan menyebutkan ada 12 mahasiswa asal Tanah Rencong yang kini terisolasi di wilayah sumber virus corona itu.

"Kami merasa tidak aman lagi. Status level virus sudah tingkat dua. Semua ingin dievakuasi, kembali ke Indonesia," kata Teuku Agusti Ramadhan, Senin (27/1/2020) kemarin.

Mahasiswa asal Balohan, Kota Sabang, itu menyebutkan saat ini 12 mahasiswa Aceh bertahan di kamar apartemen masing-masing. Mereka tidak berani keluar ruangan.

"Kami masih menunggu kabar dari KBRI, apakah ada keputusan bisa tidaknya evakuasi? Saya dan kawan-kawan terus memantau melalui grup media sosial mahasiswa Indonesia di Wuhan," katanya.

Terkait persediaan makanan dan minuman, Teuku Agusti menyebutkan tergantung di mana mahasiswa yang bersangkutan tinggal. Namun, banyak toko makanan dan minuman di Wuhan tutup.

Ketua Cakradonya, himpunan mahasiswa Aceh di Wuhan, Teuku Agusti Ramadhan.

"Kalau di kampus Universitas Zhongan dimudahkan dengan dibukanya kantin untuk mahasiswa yang tinggal di asrama. Saya satu-satunya mahasiswa Aceh di Zhongnan," sebut Teuku Agusti Ramadhan.

Terkait kondisi Kota Wuhan secara umum, Teuku Agusti Ramadhan mengatakan situasi kota sedang dalam isolasi. Seluruh transportasi, baik pesawat terbang, kapal laut, kereta api, maupun bus dihentikan.

"Sekarang, hampir semua toko tutup. Persediaan makanan di toko-toko habis. Orang yang biasanya ramai, sekarang terlihat jarang di luar. Warga lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan," tambahnya.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler