SHARM EL SHEIKH (HR) – Raja Salman bersumpah tidak akan menghentikan serangan udara ke Yaman hingga kondisi di negeri itu kembali stabil.
“Operasi ini akan terus berlanjut hingga tercipta kembali situasi keamanan dan kestabilan bagi rakyat Yaman,” ujar Raja Salman, seperti dilansir Ashraq al Awsat, Sabtu (28/3).
Raja Salman kemarin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Arab di Sharm el Sheikh, Mesir, untuk membahas solusi krisis di Yaman.
Memasuki hari ketiga serangan udara Arab Saudi ke Yaman, korban di pihak Kelompok Houthi terus berjatuhan. Kelompok Houthi mengatakan 80 pejuangnya tewas akibat serangan udara Arab saudi.
Kelompok Houthi masih berupaya keras untuk mempertahankan Kota Sanaa dari serangan udara Arab Saudi beserta koalisinya. Kelompok Houthi menyatakan tidak akan menyerah dengan situasi kritis seperti ini.
Kelompok Houthi berjanji untuk tetap melindungi negaranya dari gempuran Arab Saudi beserta koalisinya, mereka juga meminta kepada rakyat Yaman untuk tetap tenang dan tidak keluar rumah jika mendengar suara tembakan maupun bunyi pesawat jet tempur.
Obama Telefon Raja Salman
SEmentara,Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan pembicaraan melalui sambungan telefon dengan Raja Salman, Jumat (27/3) malam untuk menawarkan bantuan militer penyerangan ke Yaman.
“Presiden Obama dan Raja Salman sepakat menciptakan stabilitas keamanan di Yaman,” ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Bernadette Meehan, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (28/3).
“AS saat ini tidak akan melakukan penyerangan langsung ke Yaman. Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi,” tegasnya.
Presiden Obama setuju dengan serangan udara yang dilakukan Arab Saudi untuk menyerang Kelompok Houthi di Yaman. Ia juga menolak mengakui pemerintahan Yaman yang dibentuk oleh Kelompok Houthi.
Selain itu, Presiden Obama khawatir jika Yaman jatuh ke tangan Kelompok Houthi maka pengaruh Iran akan semakin terasa di negara-negara Arab.(okz/ivi)