RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Politikus PDIP, Dewi Tanjung sampai Permadi Arya alias Abu Janda akan menggelar demonstrasi menuntut tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir.
Ketua DPD Gerinda DKI Jakarta, M Taufik, menilai demo tersebut bentuk kecewa yang masih tersisa dari Pilgub DKI 2017.
"Kalau saya lihat, orang ini memang orang yang nggak move on karena kekalahan. Dia nggak sadari kalau kalah (saat pilgub), begitu saja," ucap M Taufik saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
Demo yang akan digelar besok itu bertajuk 'Para Bunda Tangguh Pembela Rakyat'. Disebutkan ibu-ibu korban banjir akan datang menuntut tanggung jawab Anies.
Menurut Taufik, massa yang berencana demo itu tak memahami masalah banjir. Dia mengatakan banjir yang terjadi di Jakarta akibat limpahan air dari sungai milik pemerintah pusat.
"Bukan soal lempar tanggung jawab. Soal 13 sungai bukan punya kita (Pemprov). Kalau mau tahu, kalau air sungai warna cokelat, kemudian di masyarakat (banjir) warnanya cokelat itu banjir dari sungai," kata Taufik.
"Saya pikir nggak paham orang itu. Tapi kan, dia demo silakan, tapi sambil harusnya memahami banjir itu bagaimana," tambahnya.
Taufik juga membela Anies yang disebut cuci tangan dari masalah. Baginya, banjir sudah terjadi di gubernur sebelum Anies.
"Nggak cuci tangan. Kalau banjir sejak zaman Jokowi (Joko Widodo) juga banjir. Zaman Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) Istana kebanjiran. Iya, kan? Air mancur (Bundaran HI) kebanjiran. Ini kan orang nggak move on saja," ujar Taufik.
Sebelumnya, politikus PDIP Dewi Tanjung mengatakan massa dari berbagai elemen akan menggelar demonstrasi di Balai Kota menuntut Anies mundur dari Gubernur DKI Jakarta karena banjir yang melanda Jakarta.