RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta dengan tegas kepada seluruh kadernya untuk tidak mengabaikan amanah yang diberikan rakyat. Dia meminta kader untuk meninggalkan partai berlambang banteng moncong putih itu jika hanya mengincar keuntungan pribadi ketimbang ideologi partai.
Megawati menyampaikan itu saat berpidato di Rakernas PDIP, JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1).
"Kader-kader PDIP, penuhi jiwa ragamu untuk mewujudkan cita-cita rakyat itu, jangan sekali-kali punggungi rakyat, jangan berhitung untung rugi bagi kerja politik, jangan mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari tugas ideologis ini," kata Megawati.
Megawati juga tidak ingin melindungi kader yang tak taat terhadap instruksinya tersebut. Dia menyampaikan itu kembali dengan nada tegas.
Megawati menegaskan bahwa pernyataan itu merupakan instruksi langsung darinya untuk kader PDIP di seluruh Indonesia. Apabila kader tak siap menjalankan instruksi, Megawati meminta para kader untuk keluar dari PDIP
"Saya akan menggebrak kalian seperti biasanya berkali-kali agar sadar terhadap tugas ideologis kita, jika tak siap, silakan kalian pergi dan keluar dari PDIP," kata Megawati
"Siap tidak?" Tanya Megawati dengan lantang ke para kadernya yang hadir.
"Siaap," sahut para kader.
Megawati mengingatkan kembali bahwa PDIP telah melewati perjalanan panjang selama berkiprah di panggung politik tanah air. Banyak pengalaman yang direngkuh.
Saat Orde Baru, Megawati menyebut partainya hampir hancur lebur. Meski begitu, dia bertekad melanjutkan dengan segala daya dan upaya. Kader pun setuju.
Menurut Megawati, pengalaman itu harus selalu dipegang oleh para kader PDIP.
"Waktu itu hampir hancur lebur, ketika saya tanya kapal kita akan karam, apakah perjuangan kita kita lanjutkan? Kalian katakan siap. 'ibu kita bangun kembali', kita jatuh bangkit lagi," kata Megawati.
PDIP menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di JiExpo Kemayoran, Jakarta pada 10-12 Januari. Dalam acara pembukaan yang dihelat hari ini, sejumlah tokoh nasional hadir.
Mereka adalah Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Mantan Wapres Jusuf Kalla, Mantan Wapres Boediono, Mantan Wapres Try Sutrisno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan sejumlah menteri lainnya.
Tak ketinggalan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta beberapa tokoh nasional lainnya.