RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk membantu para korban banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek.
"Diharapkan agar masyarakat di Jabodetabek juga sigap bergotong-royong membantu nasib para korban yang terkena bencana. Tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja atau lainnya di daerah Jabodetabek bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk menolong para korban bencana tersebut," kata juru bicara Wapres, Masduki dalam keterangannya, Kamis (2/1/2020).
Masduki mengatakan, pemerintah pusat saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Jabodetabek untuk penanganan banjir. Penanganan banjir, kata dia, fokus pada evakuasi korban dan bantuan bencana.
"Terkait bencana hidrometreologi yang menimpa Jakarta dan sekitarnya, pemerintah pusat terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah Provinsi DKI, kabupaten dan kota di Jabodetabek, serta berbagai elemen masyarakat untuk memprioritaskan evakuasi korban dan bantuan bencana, di bawah koordinasi BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana)," tuturnya.
Ma'ruf juga meminta pemda untuk siaga mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan terjadinya bencana seperti tanah longsor. Khususnya, kata Masduki, daerah di kabupaten atau kota yang rawan bencana.
"Pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap bencana hidrometeorologi ini. Karena itu, Pemerintah mengingatkan kepada aparat pemda yang wilayahnya termasuk menjadi bagian dari daerah rawan bencana hidrometeorologi agar sigap mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan terjadinya bencana. Data BNPB, terdapat sebanyak 274 kabupaten/kota masuk area bahaya sedang-tinggi longsor. Jumlah warga yang berpotensi terpapar 40,9 juta jiwa," kata Masduki.
Lebih lanjut, Masduki mengatakan, pemerintah pusat telah menyiapkan penanganan banjir jangka panjang. Penanganan tersebut, kata dia, seperti pembuatan waduk di berbagai daerah hingga normalisasi sungai.
"Untuk penanganan bencana jangka panjang, program antisipasi bencana sudah ditempuh dari hulu maupun hilir, seperti pembuatan waduk di ciawi dan sukamahi, yang ditargetkan selesai akhir 2020 ini. Begitu pula dengan normalisasi sungai, reboisasi di hulu, dan sebagainya," pungkas dia.