RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali meresmikan pembukaan Museum Mahkamah Agung, Jumat (27/12/2019), pukul 14:55 WIB.
Di dalam museum tersebut nampak berbagai penjelasan mengenai sejarah peradilan di Indonesia. Terpadat pula home theater yang disediakan di museum itu.
Ditemui di sela-sela peresmian tersebut, Hatta Ali menjelaskan esensi pembangunan Museum Mahkamah Agung tersebut. Dia juga menjelaskan pembangunam museum ini memiliki tujuan yang penting.
"Ya kita resmikan. Bangsa yang baik, adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Di dunia peradilan, kita juga punya pahlawan-pahlawan pejuang di dalam mendirikan peradilan dan banyak kiprah-kiprah mereka yang sampai sekarang kita gunakan dan berlakuan," kata Hatta Ali di sela-sela peresmpuan di kantor MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).
"Pendirian museum ini sangat penting sebagai sejarah badan peradilan. Kalau kita kunjungi mahkamah-mahkamah di luar pada umumnya punya museum sendiri. Itulah yang menginisiasi sehingga kita pun perlu menghargai pahlawan-pahlawan pejuang peradilan pendahulu kita," sambungnya.
Hatta mengatakan dana yang digunakan untuk membangun museum ini berasal dari Kementerian Keuangan. Dia menyebut, pembiayaan membangun museum ini mencapai lebih dari Rp 19 miliar.
"Rp 19 miliar, bahkan lebih kan," ujar Hatta.
Dia mengatakan pendirian museum ini jangan dilihat dari sisi pembiayaannya melainkan dari sisi manfaatnya. Menurut Hatta, biaya pembangunan museum ini dinilai wajar.
"Nilainya itu tidak terkira kalau kita nilai musuem itu nilainya sangat tinggi, tidak bisa kita bicara biaya. Karena itu nilai sejarah yang sangat tinggi. Jadi ndak masalah. Itu pun biayanya termasuk paling ngirit," katanya.