RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara ihwal krisis Jiwasraya yang disebut-sebut sudah bermasalah sejak periode pemerintahannya.
Hal ini Diutarakan SBY kepada para tetamunya, kemarin, yang membawa informasi bahwa kasus Jiwasraya mau ditarik mundur ke tahun 2006.
"Kalau di negeri ini tak satupun yang mau bertanggung jawab tentang kasus Jiwasraya, ya salahkan saja masa lalu," kata SBY seperti dikisahkan asisten pribadinya, Ossy Dermawan lewat akun Twitter @ossydermawan, Jumat (27/12/2019).
Menurut SBY dari cuitan Ossy, publik tahu jika krisis Jiwasraya terjadi pada dua tahun terakhir, yakni 2018-2019. Jika tidak ada yang mau bertanggung jawab, SBY mempersilakan untuk menyalahkan periode pemerintahannya.
"Para pejabat tahun 2006 juga masih ada mulai dari saya, wakil presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN dan lain-lain. Tapi, tak perlu mereka harus disalahkan," cuit Ossy.
SBY menuturkan, ia mendapat informasi bahwa saat ini banyak BUMN yang bermasalah. Mulai dari keuangan yang tidak sehat, utang yang sangat besar sampai dengan dugaan penyimpangan (melanggar aturan).
"Kalau begini, jangan-jangan saya lagi yang disalahkan. Begitu respons SBY," kata Ossy.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Jiwasraya mengalami masalah sejak 10 tahun terakhir. Dalam tiga tahun terakhir, Jokowi mengatakan pemerintah telah mengetahui persoalan ini dan ingin menyelesaikannya, dan masalah itu bukan masalah yang ringan.
“Kemarin kami sudah rapat, antara Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Yang jelas, gambaran solusi sudah ada, kita tengah mencari solusi itu,” kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu Rabu 18 Desember 2019.