Damaskus (HR)- Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan siap berdialog dengan Amerika Serikat asalkan negeri itu tidak menekan kedaulatan negaranya. Hal tersebut dikatakan Assad dalam sebuah wawancara dengan televisi CBS di program 60 Minutes yang mengudara pada Kamis (26/30).
Ketika ditanya mengenai pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengenai kesediaan Washington berunding dengan pemimpin Suriah guna mengakhiri konflik di sana, Assad berujar bahwa pada prinsipnya, kami di Suriah siap berdialog dengan pemikiran positif. Dan, kami sangat terbuka berunding dengan siapa pun, termasuk AS. Tentunya perundingan itu harus didasari sikap saling menghormati. Menurut dia, hingga saat ini belum ada komunikasi langsung antara Damaskus dan Washington. Assad, yang negerinya dihantam perang saudara sejak 2011, berkata bahwa sekali lagi perlu disampaikan, dialog itu positif, tapi tidak boleh ada tekanan terhadap kedaulatan Suriah.
Sebelumnya, beberapa pejabat AS mengeluarkan pernyataan, bahwa AS ingin melakukan dialog politik untuk mengakhiri konflik di Suriah, tapi tanpa menyertakan Assad. Pernyataan itu dikeluarkan setelah Kerry, mengatakan bersedia berunding dengan Assad. Belakangan, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, apa yang disampaikan Kerry sesungguhnya tidak diarahkan khusus kepada Assad, dan Washington sama sekali tidak pernah melakukan tawar-menawar dengan Assad.
Pada 15 Maret 2015, Kerry pernah mengatakan, secara terbuka dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS tentang konflik di Suriah. Paa kesempatan itu, Kerry menyarankan kepada Washington agar berbicara dengan Assad jika ingin mencapai perdamaian di sana.(tpi/ivi)