Jakarta (HR) - Pecahnya perang antara Arab Saudi dan Yaman, dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan ibadah haji umat muslim Indonesia yang akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015.
"Pemerintah Indonesia akan terus mengikuti ini, tapi kalau ada perkembangan-perkembangan khusus nanti lihat bagaimana perkembangannya. Sekarang terlalu dini untuk disikapi karena haji masih beberapa bulan ke depan," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, di Gedung Kemenag Jakarta, Jumat (27/3).
Menurutnya, Indonesia akan ikut mengambil peran dalam mewujudkan perdamaian di dunia khususnya kepada negara yang mayoritasnya berpenduduk muslim. Apalagi, dengan posisi Indonesia yang memiliki umat muslim banyak, diharapkan bisa menjadi contoh kehidupan beragama bagi negara lain.
"Indonesia bisa menjadi model bagaimana Islam bisa berdampingan dengan agama-agama lain. Nilai-nilai islam dan demokrasi bisa berjalan seiringan. Saya pikir ini sesuatu yang bisa ditawarkan dalam solusi tatanan dunia ke depan," katanya. Terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menjanjikan akan memastikan akan melindungi warga negaranya yang saat ini berada di Yaman, usai pecahnya konflik antara Yaman dan Arab Saudi. "Semua WNI yang mengalami kesulitan harus dilindungi, tergantung keadaan," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta. Menurutnya, di Yaman pun masih banyak mahasiswa dari Indonesia. Meski begitu, Kalla mengaku belum mengetahui kondisi di Yaman saat ini. "Saya belum dapat laporan dari sana," lanjutnya. (viv/ivi)