RIAUMANDIRI.ID, RAKHINE - Tiga ledakan kecil terjadi di Rakhine pada Kamis (19/12/2019) tak lama sebelum Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi tiba. Suu Kyi mengunjungi Rakhine untuk meresmikan pembangkit listrik tenaga surya.
Ledakan tersebut terjadi di kota Manaung, kota yang sehari-hari sepi. Dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat ledakan mendadak tersebut.
"Terjadi tiga ledakan, tetapi tidak ada korban," ungkap juru bicara pemerintah daerah Rakhine, Win Myint, dilansir AFP.
Myint menerangkan ledakan tersebut tak lantas menghentikan agenda kunjungan Suu Kyi ke Rakhine.
Ledakan terjadi di sisi lain Rakhine sehingga Suu Kyi tetap melakukan proses peresmian pembangkit listrik.
Ketika terjadi ledakan, Suu Kyi disebut sedang dalam penerbangan dari Yangon. Myint mengatakan ledakan ini merupakan yang pertama terjadi di Rakhine.
"Ini [ledakan] belum pernah terjadi di Manaung sebelumnya," imbuhnya.
Sejauh ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas bom berdaya ledak rendah tersebut. Kendati demikian, media lokal menunjukkan sejumlah kerusakan kecil akibat tiga ledakan tersebut.
Kedatangan Suu Kyi ke daerah konflik tersebut merupakan ketiga kalinya sejak krisis terhadap etnis Rohingya pecah pada 2017.
Suu Kyi baru kembali ke Myanmar pada Sabtu (14/12) setelah menghadiri sidang di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda untuk memberikan kesaksian atas dugaan genosida di Rakhine.
Dalam kesaksiannya, Suu Kyi kembali membantah tudingan tersebut. Ia bahkan meminta pengadilan tertinggi PBB tersebut untuk menghentikan perkara dugaan kasus pembantaian etnis Rohingya.
"Myanmar meminta pengadilan untuk menghapus kasus itu dari daftar. Pengadilan harus menolak permintaan tindakan sementara yang diajukan oleh Gambia," kata Suu Kyi di depan majelis hakim pada hari ketiga pengadilan, Kamis (12/12).