RIAUMANDIRI.ID - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP mengatakan, serangan jantung terjadi karena penyakit jantung koroner. Ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah koroner secara tiba-tiba oleh pecahnya plak.
Hal tesebut membuat asupan oksigen untuk jantung tehenti, sehingga otot jantung mengalami kematian sel. Meski begitu, risiko penyakit ini bisa diminimalisir dengan beberapa cara antara lain:
1. Olahraga
Olahraga membantu dalam menurunkan berat badan, meningkatkan HDL yang merupakan kolestrol baik, mengurangi tekanan darah. Hal tersebut tentunya sehat karena mampu menyehatkan jantung.
2. Berhenti merokok
Merokok menyebabkan timbulnya plak pada pembuluh darah (penyebab jantung koroner), mengurangi HDL yang merupakan kolestrol baik, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan gangguan irama jantung. Perokok yang mengalami serangan jantung kemungkinan untuk meninggal lebih tinggi dalam satu jam dibandingkan yang bukan perokok.
3. Diet sehat
Diet yang sehat dapat menjaga berat badan dan kolestrol Anda. Hal ini juga baik untuk kesehatan jantung.
4. Indeks massa tubuh <25
Anda bisa mencari aplikasi untuk mengkur berat badan. Pastikan Anda berada pada berat badan ideal. Dokter Sally menegaskan agar masyarakat harus bisa membedakan berat badan dan kadar kolestrol pada tubuh.
“Menurut data MI berlebih tidak baik, kalau BMI rendah atau normal hati-hati karena faktor risiko jarang hanya satu. Biasanya multiple. Jadi tidak ada hubungan kurus kolestrol tinggi. Kolesteol tinggi dan overweight beda. Kolestrol yang kita lihat di darah bisa terjadi pada orang gemuk dan kurus."
5. Mengobati faktor risiko hipertensi, diabetes militus, dislipidemia
Tiga penyakit ini membuat orang berisiko terkena serangan jantung lebih besar. Karena itu, pastikan Anda terjauh dari penyakit tersebut.
“Dia masih muda namun ada diabetes. Kalau sudah gula, umur berapa pun risikonya sama. perempuan, laki-laki, muda, tua, risikonya sama,” jelasnya.
6. Mengobati depresi
Mental dan fisik saling berhubungan. Dokter Sally menyebutkan bahwa saat Anda mengalami depresi, hormon Anda jadi terganggu. Ketidakseimbangan hormon dapat menjadi pemicu penyakit ini datang pada Anda.