RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Informasi bohong atau hoaks beredar terkait keberadaan Harimau Sumatra berada di kawasan pemukiman warga di Kota Pekanbaru. Adanya foto warga yang diterkam harimau di Kampar, juga dipastikan tidak benar.
Demikian diungkapkan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Rabu (4/12/2019). Dikatakan dia, kepastian ketidakbenaran hal tersebut setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap informasi tersebut.
Dirinya, kata Suharyono, mengaku juga mendapat kiriman foto dari setelah penemuan tapak harimau di Kampar beberapa waktu lalu. Dalam foto itu memperlihatkan kondisi korban dengan kepala yang hilang.
"Itu semuanya hoaks," ujar Suharyono, Rabu (4/12).
Menurut dia, foto warga tewas yang marak beredar di media sosial itu adalah kejadian yang terjadi pada medio Mei 2019 lalu. Kejadian tersebut di Provinsi Sumatra Utara (Sumut).
"Korbannya atas nama Hasibuan. Kejadiannya ada di Sumut," sebut dia.
Tidak hanya itu, dia juga mendapatkan informasi bohong lainnya. Satwa belang itu disebutkan telah memasuki kawasan pemukiman di Kota Pekanbaru.
"Itu (juga) hoaks," tegas Suharyono.
Dikatakan dia, saat ini pihaknya telah mengirim dua tim utama ke lapangan untuk memantau temuan jejak-jejak kaki harimau yang ditemukan di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kampar.
Secara geografis Desa itu memang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru, tepatnya di kawasan Garuda Sakti.
Dia menjelaskan bahwa tim masih terus melakukan identifikasi dan penelusuran jejak-jejak hewan yang memiliki nama latin Panthera tigris sumatrae itu. Dari hasil identifikasi diketahui bahwa harimau justru kembali ke habitatnya di Taman Hutan Rakyat (Tahura).
"Tidak ada informasi menuju ke Pekanbaru. Justru dia menjauh dan kembali ke habitatnya," sebut dia.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik dan tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar secara masif di media sosial. Dia mengatakan telah mengirimkan tim khusus untuk membantu menyosialisasikan hal tersebut.
Sebelumnya diberitakan sejumlah bekas telapak kaki harimau bermunculan di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Jejak-jejak kaki harimau berukuran cukup besar itu terlihat sangat jelas. Jumlahnya pun cukup banyak sehingga mengkhawatirkan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Wilayah II BKSDA Riau Heru Sutmantoro, membenarkan temuan diduga jejak telapak kaki harimau itu. Kepada wartawan, ia juga menduga kuat bahwa jejak kaki tersebut merupakan milik si raja rimba.
"Dari hasil pengamatan, memang diduga kuat tapak harimau. Ukurannya cukup besar sekitar 14 Centimeter. Itu setara dengan telapk kaki harimau dewasa," kata dia belum lama ini.
Jika benar bahwa itu telapak kaki harimau, maka ia kembali menduga bahwa sosok si kucing belang itu berasal dari kawasan Tahura Minas, Kabupaten Siak. Hal itu diperkuat dengan adanya sosok harimau yang terekam kamera pengintai di kawasan itu.
Home range atau rentang jelajah harimau, kata dia sangat tinggi. Sehingga sangat memungkinkan sampai di Desa Karya Indah, Kampar.
"Memang pernah tertangkap kamera di Tahura. Dan di Tahura juga hutannya masih terjaga. Sementara home range harimau kan juga sangat luas mencapai 150 kilometer. Jadi meski berjarak 18 kilometer dari TKP ini, sangat mungkin dia keluar dari Tahura," beber Heru.
Dia mengatakan BBKSDA Riau terus berupaya melakukan komunikasi dua arah dengan masyarakat terkait temuan jejak harimau tersebut. Ia meminta agar masyarakat tidak melakukan tindakan sendiri jika melihat sosok harimau tersebut, dan lebih baik melapor ke petugas.