RIAUMANDIRI.ID, SIAK - JKPI sebagai organisasi pemerintah kabupaten pusaka dengan keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible), memiliki kepentingan yang sama dalam hal pelestarian pusaka sebagai modal dasar pembangunan daerah di masa depan.
Hal itu sebagai esensi pokok dari didirikannya organisasi Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), lebih dari 11 tahun lalu yang lalu di Kota Solo, tepatnya pada Tanggal 25 Oktober Tahun 2008 Silam.
Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang dijabat Bupati Siak Alfedri, dalam sambutannya pada pembukaan Pra Rakernas Tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota Ambon, Jumat (29/11/2019).
Sebanyak 70 Pemerintah kabupaten dan kota anggota JKPI berkumpul di Kota yang baru saja ditetapkan UNESCO sebagai Kota Musik Dunia itu, untuk membicarakan upaya pemerintah daerah untuk pelestarian pusaka.
“Berdirinya JKPI pada saat itu, bertepatan dengan momentum penyelenggaraan Konferensi dan Pameran Organisasi Kota Pusaka Eropa-Asia, yang sedang dilaksanakan di Kota Surakarta, atas prakarsa Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Jero Wacik, dan 12 kepala daerah kota pusaka termasuk diantaranya Presiden RI Bapak Joko Widodo, yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Walikota Solo,” sebut Alfedri.
Ketua Presidium JKPI Bupati Alfedri juga menyebut, tujuan utama dari didirikannya JKPI, di antaranya adalah untuk tujuan pengembangan kerjasama antar kota-kota pusaka kemudian mengembangkannya kedalam bentuk-bentuk kerjasama bersama para pemangku kepentingan. Selain itu JKPI juga mendorong peran aktif masyarakat dalam pelestarian pusaka, menginventarisasi kekayaan warisan pusaka, memperkuat identitas NKRI, serta menjadi wadah promosi Kota Pusaka Anggota JKPI.
“Atas nama Ketua Presidium JKPI, saya mengajak seluruh anggota JKPI untuk dapat lebih meningkatkan peran pemerintah daerah serta lebih aktif bekerjasama untuk memajukan daerah dan organisasi JKPI, sesuai dengan cita-cita mulia organisasi, yaitu menjaga dan melestarikan nilai dan bangunan cagar budaya, disamping warisan budaya tak benda,” imbaunya.
Pra Rakernas yang dilaksanakan tersebut, sekaligus dilaksanakan sebagai bentuk persiapan menyongsong Rakernas JKPI dan Festival Kota Pusaka Tahun 2020 mendatang di Kota Siak Sri Indrapura, dengan merumuskan pokok-pokok bahasan penting dan strategis untuk dibahas dan diputuskan dalam pelaksanaan Rakernas Tahun 2020 mendatang di Negeri Istana.
“Selaku tuan rumah pelaksana Rakernas dan Festival Kota Pusaka Tahun 2020 mendatang di Kabupaten Siak, tentunya kami sangat mengharapkan kehadiran bapak dan ibu para kepala daerah sekalian, untuk dapat hadir menyaksikan rangkaian pelaksanaan kegiatan tersebut,” kata dia.
Sejumlah rangkaian kegiatan akan dilaksanakan bersempena pelaksanaan Rakernas JKPI 2020 di Siak, diantaranya Malam Gala Dinner di Kompleks Tangsi Belanda Mempura, Susur Sungai Siak dan Waterfront City Tepian bandar Sungai jantan, Malam Pembukaan di Panggung Siak Bermadah, Penampilan Koor dan Grup Musik dari Kota Ambon, Pawai Budaya Internasional, Festival Sungai Siak, Seminar Internasional pengembangan dan pelestarian warisan pusaka dan budaya, pameran manuskrip kuno nusantara, bazar dan pagelaran seni budaya.