RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta bakal calon ketua umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) tidak mengadu domba antara DPD I dan DPD II Golkar. Hal ini, dikatakan terkait dengan klaim jumlah dukungan Bamsoet untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Desember mendatang.
"Kami kan gini, janganlah Pak Bambang Soesatyo itu atau timnya mencoba mengadu domba antara DPD I dengan DPD II. Hubungan dengan hubungan DPD provinsi dengan kabupaten kota selama ini cukup cukup baik," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11).
Dia mengatakan, dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar hampir semua DPD I mendukung Airlangga untuk kembali jadi ketua umum. Dukungan itu, lanjutnya, juga sudah pasti dikomunikasikan dengan DPD I ke DPD II.
"Hampir semua DPD I itu menyatakan dukungan kepada Pak Airlangga dan penyampaian apa yang disampaikan Ketua DPRD DPD I itu pastilah sudah melalui mekanisme resmi formal melalui keterlibatan DPD II," ungkapnya.
Doli yang juga Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara mengaku selalu berkomunikasi dengan DPD II. Dalam komunikasinya itu seluruhnya mendukung Airlangga secara tertulis.
"Dan itu mereka tuangkan dalam surat resmi hasil rapat melibatkan kecamatan, pimpinan-pimpinan di kabupaten kota, disampaikan ke provinsi-provinsi menyampaikan melakukan rapat pimpinan daerah dan akhirnya kami menyampaikan sikap seperti itu," ucapnya.
Bamsoet Klaim didukung 367 DPD II
Sebelumnya, Bamsoet mengklaim telah didukung oleh 367 DPD alias pemilik suara di daerah. Suara tersebut untuk dukungan mencalonkan sebagai calon ketua umum Golkar dalam Musyawarah Nasional.
"Dukungan DPD alhamdulillah sudah lebih dari 367 yang memiliki suara di daerah. Ya kita lihat nanti perkembangan selanjutnya," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
Dengan suara dukungan tersebut, Bamsoet meyakini ada desakan kuat untuk perubahan di internal Golkar.
"Yang pasti kami meyakini desakan agar ada perubahan di partai Golkar cukup keras. Karena mereka juga berharap ada kemajuan dari partai Golkar di 2024," jelasnya.**