RIAUMANDIRI.ID – Orang dengan kegiatan beresiko, seperti berhubungan badan tanpa pengaman bukan dengan pasangan, penggunaan jarum suntik secara bergantian, transfusi darah langsung, dan pembuatan tato tidak seteril, dapat terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Namun tahukah Anda bahwa mendeteksi HIV dapat dilakukan dengan mengetahui gejala-gejala yang muncul sejak dini.
Mengenali gejala sejak awal dapat membantu mengendalikan perkembangan virus.
HIV menyerang sistem imun tubuh yang berfungsi untuk melawan berbagai infeksi. Jika tak ditangani, HIV akan menggerogoti sel T yang bertugas untuk membantu fungsi sistem imun. Akibatnya, tubuh penderita akan sangat rentan terhadap infeksi.
Infeksi HIV tak selalu menimbulkan gejala yang nampak. Gejala dapat bervariasi tergantung pada tahapan penularan.
Pada fase pertama, kebanyakan orang mengalami gejala serupa flu dan demam. Meski sulit dibedakan dengan infeksi saluran pencernaan atau pernapasan, namun tanda awal ini dapat menjadi cara terbaik untuk mendeteksi HIV sejak dini, terlebih jika Anda sudah melakukan kegiatan beresiko di atas.
Mengutip Healthline, gejala HIV fase pertama umumnya meliputi:
- Sakit kepala
- Demam
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit tenggorokan
- Sariawan
- Ruam
- Nyeri otot dan sendi
- Bisul di mulut
- Bisul pada alat kelamin
- Keringat malam
- Diare
Gejala pada fase awal umumnya muncul satu hingga dua bulan setelah terinfeksi. Dalam beberapa kasus, gejala dapat muncul pada dua pekan setelah terinfeksi.
Penting untuk diingat bahwa gejala HIV tahap awal tak jauh berbeda dengan penyakit-penyakit umum lainnya. Setelah deteksi dini HIV dikenali, pastikan status penyakit dengan berkonsultasi langsung dengan medis atau pihak penyedia layanan tes HIV.