RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Ketua Umum Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI), Afdal Zikri menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-III APSI yang digelar di sebuah hotel di Pekanbaru, Kamis (21/11/2019).
Saat menyampaikan sambuatan pada pembukan munas, Afdal mengatakan, APSI dideklarasikan pada tahun 2003 dan kini usia APSI sudah menjelang 17 tahun. Di usia ini dia menyebut APSI mulai bangkit secara perlahan.
"APSI merupakan salah satu deklarator lahirnya Perhimpunan Advokat Indonesia. Terlepas dari perbedaan pemikiran dan perbedaan pendapat di dalam organisasi advokat, APSI sampai saat ini masih bisa tetap solid," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Pada kesempatan itu, dia menegaskan, Indonesia hanya memunyai satu organisasi pengacara syariah, yaitu APSI, yang mengutamakan akhlak dan martabat sesuai ajaran agama.
"Dengan adanya Peraturan Menteri Agama Nomor 33 tahun 2018 semakin menguatkan APSI secara mandiri yang membedakan kami dengan advokat-advokat lain yaitu kekhususannya," jelas dia.
"Selain penguasaan terhadap hukum positif, kami juga ada penguasaan hukum khusus terhadap keluarga serta penguasaan hukum syariah," sambungnya.
Dia menyebut, advokat yang tergabung di APSI sudah dibekali berbagai pelatihan dan pendidikan khusus, sehingga tak diragukan lagi untuk bersaing dengan advokat konvensional.
Selain itu, dia menyebutkan, sejak lima tahun terakhir APSI banyak bekerja sama dengan perguruan tinggi Islam di indonesia.
"Hal ini karena kami tidak bisa melupakan bahwa deklarator pertama APSI adalah dekan tingkat fakultas syariah dan perguran tinggi Islam se-Indonesia yang mendekalrasikan lahirnya APS," ungkapnya.
Dia berharap siapa pun nantinya yang terpilih menjadi ketua umum APSI, dapat membuat organisasi ini lebih maju sesuai dengan wadahnya dan keragamannya.
Pada kesempatan yang sama, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Syah Harrofie berharap di usia 17 tahun, APSI dapat lebih aspiratif dan bermanfaat bagi kepentingan umat.
"Kami berharap munas dapat terlaksana dengan baik. Keberadaan APSI ini sebenarnya sejalan dengan visi dan misi Gubernur Riau yaitu dalam mengembangkan isu-isu khususnya di bidang ekonomi syariah. Di antaranya pemegan saham Bank Riau Kepri bertekad untuk mengkonversi BRK dari bank konvensional menjadi bank syariah," kata dia.
Reporter: Rico Mardianto