RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan ceramah di KPK pada Selasa (19/11/2019). UAS mengisi tausiah di Masjid Al-Ikhlas yang terletak di dalam Gedung Merah Putih KPK.
Acara itu digelar tertutup dan hanya untuk internal KPK. Meski demikian, UAS memberikan pernyataan apa saja isi ceramahnya siang itu ketika hendak meninggalkan KPK.
UAS mengatakan, tema besar dari tausiahnya di KPK ialah pentingnya memiliki integritas. Menurutnya, di dalam ajaran Islam, sekecil apa pun bentuk kecurangan, tetap akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
"(Isi tausiah) tentang integritas. Bagimana dalam Islam kita diajarkan sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah," tutur UAS di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).
"Saya bercerita bagaimana dalam Islam diajarkan, dalam shalat kita tidak bergerak, padahal bergerak itu boleh, pada puasa kita tidak makan, padahal makanan itu halal. Karena hanya (untuk) mendidik kita. Tidak ada gunanya ibadah kalau kita aniaya orang, kita makan (uang) haram, doa tidak dikabulkan Allah," tambahnya.
Sampai di situ, tidak ada masalah dari hadirnya UAS di KPK. Namun rupanya, tausiah UAS itu menimbulkan polemik.
Sehari setelah UAS memberikan ceramah, KPK mengundang Kiai NU, Ahmad Muwafiq, atau dikenal sebagai Gus Muwafiq, untuk mengisi kajian. Tausiah itu digelar terbuka dan boleh diliput wartawan. Tausiah itu juga turut dihadiri seluruh pimpinan KPK.
KPK mengatakan, undangan untuk Gus Muwafiq atas nama lembaga. Sementara UAS, bukan KPK yang mengundang. Staf yang mengundang UAS tersebut tergabung dalam organisasi kegiatan keagamaan internal, yaitu Badan Amal Islam KPK (BAIK).
"Kalau Ustaz Somad sama sekali bukan lembaga. Jadi ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian zuhur mengundang ustaz Somad," kata Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta pusat, Rabu (20/11).
Bahkan, kata Agus, ia sudah mencegah BAIK untuk mengundang UAS. Sebab menurut Agus, UAS pernah terlibat kontroversi.
"Bahkan sebelumnya malamnya diberitahu, sebetulnya pimpinan sudah mencegah. Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi kan di beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai beliau," kata Agus.
"Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," lanjutnya.
Adapun soal undangan terhadap Gus Muwafiq, lanjut Agus, sudah direncanakan sejak lama. "Yang hari ini itu memang sudah direncanakan pimpinan sejak lama. Jadi beda," ungkap Agus.
Akibat tausiah yang tak sesuai arahan pimpinan tersebut, Agus akan memeriksa stafnya yang mengundang UAS. "Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa," tutupnya.**