RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan desain istana negara di lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru, lebih bernuansa Nusantara. Artinya, keberadaan istana kepresidenan di Kalimantan Timur nanti merupakan perwujudan budaya Indonesia yang beragam.
"Presiden ingin bentuk istananya khas Indonesia. Kalau ini (Istana Negara Jakarta), peninggalan kolonial. Barok-rokoko (periode seni abad-18) ada di sini. Nanti mungkin khas Indonesia akan beda," ujar Suharso usai bertemu Presiden Jokowi, Senin (18/11/2019).
Tak hanya soal istana yang 'lebih Indonesia', Suharso juga menyebutkan bahwa desain menyeluruh IKN baru akan menghadirkan smart city yang adaptif terhadap perubahan dunia. Penataan ibu kota baru juga sejalan dengan penataan Teluk Balikpapan dengan mempertahankan nilai ekologi yang sudah ada.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengungkapkan bahwa sebanyak 755 desain ibu kota negara (IKN) dari 755 tim siap mengikuti kompetisi desain IKN baru yang nantinya akan dibangun di Kalimantan Timur. Jokowi menyampaikan, akhir November 2019 ini akan dipilih tiga gagasan makro yang akan dikerucutkan lagi menjadi sebuah desain rinci IKN baru di Kabupaten Penajam Passer Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim.
"Ini sekarang masih pada proses lomba. Setelah itu akan diolah lagi, akan lebih didetailkan dalam bentuk yang lebih, karena ini gagasan makro, akan dikecilkan jadi gagasan mikronya," kata Jokowi usai membuka Pameran Konstruksi Indonesia di JiExpo Kemayoran, Rabu (6/11).
Dalam paparannya, Jokowi juga menyebutkan bahwa IKN di Kaltim nanti akan dibagi-bagi ke dalam beberapa cluster atau gugus fungsi. Selain cluster pemerintahan, IKN di Samboja dan Sepaku nanti akan dilengkapi cluster teknologi dan inovasi (mengadopsi Silicon Valley di AS), cluster pendidikan, cluster kesehatan, hingga cluster wisata.