RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Warga Pekanbaru mengeluhkan kelangkaan gas bersubsidi ukuran 3 kilogram. Kelangkaan gas tersebut masih dirasakan hingga saat ini.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Fathullah menuturkan bahwa aduan tersebut juga disampaikan oleh masyarakat kepada dirinya.
"Saya minta kepada Disperindag Pekanbaru untuk betul-belul serius untuk menangani elpiji ini," ujarnya, Senin (18/11/2019).
Fathullah juga meminta kepada Disperindag ataupun Pertamina untuk tidak mendustribusikan 'tabung melon' tersebut di malam hari, hal tersebut menurut Fathullah sangat rentan terjadinya kecurangan.
"Gas itu jangan dimasukan malam ke pangkalan karena ini rawan terhadap penjualan gelap karena malam itu tidak terpantau oleh masyarakat," tegasnya.
"Kalau pagi atau siang, terpantau oleh masyarakat dan tidak bisa dijual ke warung-warung," tambahnya.
Politisi Gerindra yang kerap disapa Pak Haji ini menduga bahwa agen gas banyak menjual gas yang disubsidi oleh pemerintah ini ke restoran ataupun warung-warung.
Fathullah juga menegaskan pada hari Senin (25/11/2019) depan akan memanggil Disperindag Kota Pekanbaru untuk dilakukan hearing atau rapat dengar pendapat.
"Kita minta Disperindag untuk membentuk tim, untuk merazia warung ataupun restoran yang memakai gas 3 kilogram. Itu tidak wajar kalau mereka pakai karena gas 3 kg ini diperuntukkan masyarakat menengah ke bawah," cakapnya lagi.
Lanjut Fathullah, sebelum diadakan hearing bersama DPRD Pekanbaru, Fathullah meminta untuk Disperindag melakukan kerja di lapangan dengan sungguh-sungguh.
"Gas ini sudah cukup pengeluarannya dari Pertamina. Cuma pihak pangkalan ini tadi banyak yang bandel, kalau tidak ada langkah dari Disperindag ini akan langka terus," tukasnya.