RIAUMANDIRI.ID - Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) diwanti-wanti untuk tidak mencari jabatan di dalam organisasi NU. Sebab, organisasi NU bukanlah tempat mata pencaharian.
"Hati-hati karena nanti bisa kualat. NU merupakan sebuah wadah organisasi untuk perjuangan demi kemaslahatan umat serta menegakkan Islam ala thoriqoti ahlussunnah wal jamaah annahdliyah," tegas Wakil Sekretaris PWNU Jawa Tengah, Muhammad Sohib saat memberikan sambutan di hadapan Pengurus PCNU, MWC dan Ranting NU se-Kabupaten Purworejo pada pembukaan Konfercab NU Kabupaten Purworejo yang digelar di kompleks gedung NU Center, Ahad (17/11/2019).
Sohib mengaku, dirinya hanya menyampaikan pesan itu dari salah satu pendiri ormas keagamaan terbesar di Indonesia, KH Wahab Hasbullah.
Di antara pesan Mbah Wahab tersebut, yakni ikutilah Ulama NU serta program-program NU, jangan sampai keluar dari NU dan mencari makan di NU.
"NU merupakan mitra setrategis pemerintah di seluruh tingkatan dalam membangun negeri. Realitas itu sesuai dengan komitmen kebangsaan NU sejak pertama didirikan tahun 1926 yakni terwujudnya baldatun thoyyinatun qa robbun ghofur," tambahnya.
Konfercab NU Purworejo kali ini mengambil tema 'NU Bersinergi Membangun Negeri'. Konfercab ini merupakan forum musyawarah tertinggi di tingkat cabang untuk merumuskan perjalanan NU satu periode mendatang.
"Kekuatan terbesar di akhir zaman adalah persatuan. Kalau NU Purworejo ingin besar, bersatulah. Rangkulah seluruh elemen kekuatan yang ada di Purworejo. Baik kekuatan internal maupun eksternal," ujarnya.
Sementara itu, Bupati yang diwakili oleh Asisten III Pram Prasetya Ahmad dalam sambutannya mengakui jika peran NU dalam mengawal perjalanan negeri tidak perlu diragukan.
Terlebih saat membutuhkan kekuatan dalam menjaga ideologi negara, NU selalu berada di garda terdepan.