SELATPANJANG (HR)-Seluruh perusahaan dan industri yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti diminta untuk menjaga ekosistem lingkungan sekitar operasional. Dengan begitu diharapkan keseimbangan alam dapat terus terjaga dan memberikan manfaat bagi manusia.
"Banyaknya perusahaan dan industri yang beroperasi memang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan," kata Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir, Rabu (25/3).
Dia mencontohkan industri sagu yang beroperasi di Kepulauan Meranti baik skala perusahaan nasional hingga industri kecil menengah masih dalam tingkat kesadaran yang rendah.
Menurutnya masih banyak yang masih membuang limbah padat maupun cair mereka langsung ke aliran sungai atau laut.
"Hal ini tentunya akan menganggu mata pencarian saudara kita yang nelayan. Jangan sampai usaha kita menutupi usaha orang lain," katanya.
Dampak lain yang tidak jarang menimbulkan masalah kerugian ekosistem dan ekonomi masyarakat, adalah kebakaran lahan dan hutan. Bencana ini bahkan merusak hingga ribuan hektar lahan dan menimbulkan polusi asap hingga menjadi isu nasional.
"Hal ini tentunya harus disikapi secara bijak oleh semua pihak, terutama pihak perusahaan dan pelaku industri lainnya," harap Bupati.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kepulauan Meranti, Irmansyah, menuturkan khusus para pelaku industri sagu telah diminta untuk membuang limbah mereka di tempat khusus bukannya langsung ke tempat terbuka apalagi aliran sungai atau laut.
"Kita akan terus berkordinasi dengan mereka untuk mengendalikan pembuangan limbah mereka,“ imbuh Irmansyah.(ali)