RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Instagram meluncurkan uji coba fitur menghilangkan jumlah likes (suka) pada foto dan video yang diunggah penggunanya di Indonesia.
Pengguna yang masuk ke dalam uji coba ini tidak akan melihat jumlah like dan view dari foto maupun video para pengguna lain yang ada di linimasa mereka. Mereka tetap bisa melihat jumlah Like dan View dari postingan mereka sendiri dengan mengetuk daftar 'like' yang ada di bawah postingan mereka.
"Kami mendengar respons yang positif dari para pengguna yang telah menjadi bagian dari uji coba ini, maka kami ingin mendengar dari pengguna kami di negara-negara lain," kata Head of Instagram, Adam Mosseri lewat keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).
Menurut Mosseri, langkah ini penting bagi perjalanan Instagram yang berkomitmen untuk membangun ekosistem yang positif di media sosial agar pengguna bisa merasa lebih nyaman dalam berekspresi dan fokus pada foto dan video yang mereka bagikan.
"Bukan berapa jumlah 'like' yang mereka dapatkan," pungkas Mosseri.
Sebelumnya, Instagram telah mencoba menyembunyikan jumlah likes pada beberapa akun selebriti dan influencer di Amerika Serikat (AS) mulai pekan lalu.
Instagram masih belum buka-bukaan soal berapa banyak pengguna yang terimbas oleh uji coba ini. Bos Instagram Adam Mosseri ketika dikonfirmasi CNN menyebut bahwa "sebagian" pengguna Instagram akan mulai terdampak sejak awal pekan ini.
Instagram menyebut pengguna yang terdampak akan mendapat notifikasi di aplikasi mereka. Pemberitahuan itu akan menyebut kalau pengguna merupakan bagian dari mereka yang menjadi bagian uji coba menghilangkan jumlah likes.
Uji coba fitur ini mendapat reaksi beragam. Beberapa selebriti dan influencer memprotes kebijakan tersebut lantaran akan berpengaruh pada tawaran promosi dan perjanjian yang mereka buat dengan para pengiklan. Sementara sebagian selebriti seperti Kim Kardashian mendukung langkah Instagram ini, mengutip Business Insider.
Instagram telah melakukan uji coba menghilangkan jumlah likes dalam beberapa bulan belakangan. Uji coba dilakukan pada tujuh negara, seperti AS, Kanada, Irlandia, Australia, Jepang, Brazil, Selandia Baru.
Jumlah likes Instagram selama bertahun-tahun telah digunakan selebriti, merek, politisi, dan pengguna harian sebagai salah satu tolok ukur kesuksesan sebuah pos.
Beberapa kalangan menilai penghapusan likes Instagram dinilai baik untuk kesehatan mental para pengguna media sosial.
Pengamat media sosial dari Bentang Informatika Kun Arief Cahyantoro mengatakan selama ini indikator konten berkualitas yang diunggah ke Instagram ialah seberapa banyak jumlah likes yang didapat.
Jual-beli likes dan followers memang hal yang jamak dilakukan pada media sosial ini. Beberapa penyedia jasa bahkan terang-terangan menjual angka-angka likes ini. Besaran harga yang ditawarkan beragam, tergantung jumlah likes yang diinginkan pembeli.
Namun, lingkaran setan saling pamer jumlah likes ini menurut Kun memang mesti diputus. Dengan dihilangkannya jumlah likes menurutnya akan mendorong pembuat konten agar lebih kreatif menciptakan konten berkualitas dibanding berlomba-lomba mengumpulkan likes.