RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Saat ini Indonesia sudah memasuki era Industri 4.0. Seiring dengan itu, maka daerah harus mampu memajukan potensi yang dimiliki setiap daerah melalui industri digital.
Hal tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion bertema “Mendorong Iklim Ekonomi Digital di Daerah” yang dibuka oleh Ketua BKSP H. Gusti Farid Hasan Aman dan Wakil Ketua BKSP Richard Hamonangan Pasaribu, di ruang GBHN Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (13/11/2019).
BKSP melihat perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, dan pengaruhnya bisa kita rasakan dalam seluruh aspek kehidupan termasuk dalam mendukung produksi, distribusi, dan jaringan pasar, tentu saja sangat penting untuk membicarakan soal ini, terutama dalam konteks daerah di Indonesia," kata Gusti Farid Hasan Aman.
Dalam penerapan industri digital, sumber daya manusia Indonesia dikenal memiliki keunggulan dan kreativitas dalam mencipta dan merekayasa. Kemudian mempunyai keunggulan sumber daya alam, latar belakang sosial budaya, agama dan topografi yang memengaruhi daya kreasi manusia-manusia Indonesia.
"Dengan keunggulan itu, sebenarnya Indonesia, terutama daerah-daerah di Indonesia bisa menghasilkan produk-produk yang bermutu tinggi dan beragam dalam sentuhan budaya dan seni,” ujar Richard Hamonangan.
Dia mengutip hasil riset Indef tahun 2018, ekonomi digital menyumbangkan Rp814 triliun untuk PDB Indonesia. Berangkat dari data itu, Johny Plate bertekad untuk mendorong bisnis-bisnis rintisan (start-up) baru yang beromset Rp1400 triliun. Angka ini adalah angka optimis yang menggambarkan potensi kontribusi ekonomi digital bagi PDB Indonesia.
“Tentu saja ini tidak berarti bahwa kita hanya ingin mengarahkan industri digital hanya untuk pasar dalam negeri. Sebaliknya, BKSP ingin agar industri digital Indonesia go-international," jelas Richard.
karena itu, BKSP membentuk forum untuk sama-sama membicarakan berbagai aspek yang berkaitan dengan pembentukan iklim ekonomi digital di daerah. "Kami berharap bahwa sesuai tema, para pemantik dan peserta nanti lebih banyak berbicara mengenai hal tersebut dalam konteks daerah,” lanjut Senator asal Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
Pada saat yang sama, Senator dari Sulawesi Tengah Lukky Semen juga menjelaskan bahwa BKSP harus melihat potensi daerah untuk dapat didorong mampu bersaing keluar, dan melalui pertumbuhan ekonomi digital harus ada manfaatnya bagi daerah.
“Pertumbuhan ekonomi digital ini harus bisa dimanfaatkan secara positif dan menghasilkan sesuatu bagi kemajuan daerah, jangan sampai Indonesia hanya dilihat sebagai pasar dan hanya dimanfaatkan orang luar. Harus ada konsep regulasi-regulasi yang lengkap dan detail agar memaksimalkan potensi ekonomi daerah dan bermanfaat bagi daerah untuk mampu menjual ke luar,” ucap Lukky.
Reporter: Syafril Amir